Jumat 15 Oct 2021 07:19 WIB

Tim Thomas Indonesia Siap Mati-matian Vs Malaysia

Para pemain diminta tampil lebih tenang dan menikmati pertandingan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih kepala ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi (kiri) bersama para pemain ganda bulu tangkis Indonesia.
Foto: Dok
Pelatih kepala ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi (kiri) bersama para pemain ganda bulu tangkis Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia akhirnya tampil sebagai juara Grup A Piala Thomas 2021. Kemenangan 3-2 atas Taiwan mengantarkan skuad Merah-Putih menyapu bersih tiga laga fase grup.

Sebelumnya, Indonesia menang 5-0 atas Aljazair dan 3-2 atas Thailand. Indonesia akan menghadapi negeri jiran, Malaysia, dalam laga perempat final, Jumat (15/10) ini.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, meminta para pemainnya tetap tampil mati-matian di perempat final seperti yang ditunjukkan saat mengalahkan Taiwan.

"Setelah kemenangan ini mohon dijaga makan, istirahatnya, dan juga latihannya. Harus siap untuk bertarung mati-matian di perempat final," kata Rionny dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10).

Ketika menghadapi Thailand, sektor ganda sukses menyumbangkan dua poin. Namun ketika menjamu Taiwan, sektor ini belum berhasil menyumbangkan poin.

Sebaliknya, tunggal pertama dan kedua yang gagal menyumbang poin saat bertemu Thailand, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, berhasil memenangi laga melawan Taiwan.

Baca juga : Dikalahkan Thailand 2-3 Tim Uber Indonesia Angkat Koper

Pemain tunggal ketiga, Shesar Hiren Rhustavito, justru tampil konsisten. Ia terus memenangi laga krusial, baik saat bersua Thailand maupun jumpa Taiwan.

"Nasib Indonesia ada di pundak saya. Makanya saya selalu berjuang all-out agar Indonesia menang. Saya pun tak mau kalah begitu saja. Saya fokus ke permainan saya sendiri dan tak mau mengikuti pola lawan," kata Vito, sapaan akrab Shesar Hiren Rhustavito.

Menurut pelatih tunggal putra, Irwansyah, tiga anak asuhnya, Ginting, Jojo, dan Vito bermain bagus saat menghadapi Taiwan. Ia pun ingin agar para pemain tampil lebih tenang dan menikmati pertandingan.

"Kuncinya, harus bisa menikmati permainan. Dampaknya, seluruh permainan bisa keluar semua. Ketika membuat kesalahan dan ketinggalan angka pun, mereka tetap tenang dan akhirnya bisa bangkit untuk menambah angka," ujar Irwansyah.

Selain itu, lanjut Irwansyah, trio pemain tunggal Indonesia memiliki semangat tinggi. Semuanya tampil all-out dan pantang menyerah di lapangan. "Mereka ingin mempersembahkan hasil terbaik setiap bertarung," jelasnya.

Sementara, menurut pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, kendati gagal menyumbangkan angka saat melawan Taiwan, anak didiknya telah bermain optimal. Fajar Alfian/Rian Ardianto mampu memberikan perlawanan sengit kepada peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin.

Adapun soal ganda racikan anyar, Mohammad Ahsan/Daniel Marthin, Herry memuji performa Daniel. "Sebagai debutan dan pertama kali berpasangan dengan Ahsan di kejuaraan besar, penampilan Daniel bagus. Bahkan lawan pun memuji Daniel yang tampil solid bareng Ahsan," jelas Herry.

Baca juga : Henderson Sanjung Bellingham, Kode ke Liverpool?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement