Jumat 15 Oct 2021 10:37 WIB

Kondisi Mahasiswa Korban Smackdown Polisi Alami Perburukan

MFA mengalami nyeri di sejumlah bagian tubuhnya hingga harus dirawat di RS Ciputra.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Aksi polisi membanting mahasiswa yang berdemonstrasi di Tangerang viral di media sosial.
Foto: Twitter/@AksiLangsung
Aksi polisi membanting mahasiswa yang berdemonstrasi di Tangerang viral di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kondisi mahasiswa berinisial MFA (21) yang dibanting oleh personel polisi dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang pada Rabu (13/10), dikabarkan mengalami perburukan. Saat ini, yang korban smackdown personel polisi itu harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

MFA telah menjalani tes pemeriksaan kesehatan lantaran mengalami keluhan berupa nyeri pada sejumlah bagian tubuhnya. Dalam tes pemeriksaan tersebut, mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tersebut didampingi oleh keluarga, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, serta Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro.

Bupati Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, MFA perlu menjalani rawat inap di rumah sakit (RS) untuk menjalani tes pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. "Dia harus rawat inap untuk persiapan general check up, nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga," ujar Zaki kepada wartawan di Kabupaten Tangerang, Jumat (15/10).

Tes kesehatan secara menyeluruh, kata Zaki, berkaitan dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid yang dialami oleh MFA. "Saya dan Kapolres beserta keluarga sepakat membawa Fariz (MFA) ke Ciputra Hospital untuk pemeriksaan menyeluruh termasuk komorbidnya karena ini juga untuk mendapatkan seluruh kondisi," jelasnya.

Sebelum dirawat di RS Ciputra, MFA juga melakukan cek kesehatan di RS Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Tim medis yang memeriksa MFA menyarakan, keluhan yang dialami oleh MFA terkait dengan komorbid yang dialaminya.

"Ternyata MFA ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga, dan gejala yang dirasakan kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," ujar Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya Effie Koesnandar.

Baca juga : Stres Berat Terjerat Pinjol: Rp 2,5 Juta Jadi Ratusan Juta

Effie mengatakan adanya keluhan nyeri pada beberapa bagian tubuh MFA, seperti dada, pundak, leher, dan kepala. Dia menyebut, perlunya dilakukan general check up untuk mengetahui kondisi kesehatan MFA secara umum. "Kita harapkan pemulihan cedera memar," tuturnya.

Sebelum adanya keluhan tersebut, MFA sempat dinyatakan baik. Kondisinya dinyatakan tidak ada keretakan atau faktur usai dibanting oleh oknum kepolisian Brigadir NP. MFA juga sempat menjalani kegiatan perkuliahan di kampusnya di Kota Serang pada Kamis (14/10), sehari usai mengalami tindak kekerasan.

MFA mengalami insiden dibanting oleh Brigadir NP dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Kantor Bupati Tangerang, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke-389 pada Rabu.

Berdasarkan video yang viral di media sosial, tampak sejumlah massa dan petugas keamanan melakukan tindakan saling dorong. Terlihat beberapa massa tersungkur ke aspal saat berlawanan dengan pihak keamanan. Bahkan, ada seorang peserta aksi unjuk rasa yang dibanting oleh polisi hingga tersungkur dan mengalami kejang-kejang.

Baca juga : Bersahabat dengan Alquran Dekatkan Jhody Bejo kepada Allah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement