REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan hingga akhir 2021, produksi beras mencapai 31,69 juta ton atau naik 1,12 persen dari realisasi produksi 2020 sebesar 31,33 juta ton. Kenaikan produksi itu bisa dicapai meskipun terdapat penurunan luas panen padi tahun ini.
Kepala BPS, Margo Yuwono, memaparkan, berdasarkan verifikasi luas lahan baku sawah dan penghitungan metode kerangka sampel area (KSA), realisasi luas panen padi kurun waktu Januari-September 2021 mencapai 8,77 juta hektare (ha) atau turun 2,64 persen dari periode sama tahun lalu seluas 9,01 juta ha.
Adapun periode Oktober-Desember 2021 diproyeksikan luas panen mencapai 1,75 juta ha, mencatat kenaikan 5,8 persen dari periode sama 2020 yang hanya 1,65 juta ha. Meski ada kenaikan di akhir tahun, secara total tahun ini, luas panen padi hanya mencapai 10,52 juta ha atau turun 1,33 persen dari realisasi tahun lalu seluas 10,66 juta ha.
"Berdasarkan metode penghitungan luas panen dikali dengan tingkat produktivitas, diproyeksi produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2021 sebesar 55,27 juta ton, naik 1,14 persen dari produksi GKG tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton," kata Margo dalam konferensi pers, Jumat (15/10).
Lebih detail, realisasi produksi GKG periode Januari-September 2021 sebanyak 45,61 juta ton, naik 0,14 persen dari periode sama 2020 sebesar 45,55 juta ton.
Adapun, produksi GKG di bulan Oktober-Desember 2021 ditaksir akan mencapai 9,66 juta ton, meningkat 6,1 persen dari Oktober-Desember 2020 sebesar 9,10 juta ton.
Ia menuturkan, faktor utama kenaikan produksi GKG meski luas panen turun lantaran adanya kenaikan produktivitas padi atau gabah secara nasional."Betul ada peningkatan produktivitas tahun 2021. Tahun lalu produktivitas padi 5,12 ton per ha meningkat menjadi 52,5 ton per ha," kata Margo.
Seiring dengan kenaikan padi, otomatis total produksi beras yang diperoleh juga mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil konversi BPS, total produksi beras dari GKG yang tercatat sebanyak 31,69 juta ton, meningkat 1,12 persen dari 2020 sebesar 31,33 juta ton.
Margo menjelaskan, kenaikan produksi beras yang membantu dalam pemenuhan konsumsi nasional akan tercermin dari situasi harga. Berdasarkan pantauan BPS, harga GKG cenderung turun di saat terdapat kenaikan produksi bulanan GKG. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Habibullah, menambahkan, kenaikan produksi padi terutama terjadi di daerah sentra seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.