REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengatakan mulai pekan depan negaranya akan memvaksinasi anak-anak berusia antara 12 hingga 17 tahun dengan vaksin Pfizer. Afrika Selatan ingin mempercepat inokulasi menjelang akhir tahun.
"Layanan ini akan dimulai pada 20 Oktober agar sistem pendaftaran EVDS (sistem data vaksinasi elektronik) dan kebutuhan logistik lainnya dapat dipersiapkan," kata Menteri Kesehatan Joe Phaahla, Jumat (15/10).
Bulan lalu regulator kesehatan Afrika Selatan menyetujui vaksin Pfizer untuk digunakan pada anak berusia 12 tahun ke atas. Negara dengan angka infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi di Afrika itu sedang menghadapi wabah gelombang ketiga.
"Tanggal dosis kedua akan disampaikan melalui informasi lebih lanjut mengenai efek samping yang tidak berdampak permanen yang jarang terjadi," kata Phaahla mengenai kasus-kasus miokarditis sementara.
Ia menambahkan pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan suntikan booster pada tenaga medis yang menerima dosis pertama mereka delapan bulan yang lalu. Para petugas kesehatan itu menerima vaksin dari Johnson & Johnson.
Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan sudah mengajukan permohonan pada regulator agar menyetujui vaksin booster dengan menggunakan vaksin Johnson & Johnson. Karena akan memperkuat imun para tenaga medis.
"Kami akan menunggu hasil dari pengajuan itu," kata Phaahla.