REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Inti dari sebuah karya musik adalah audio yang didengar. Di sinilah pentingnya peran dari seorang sound engineer untuk memberikan nyawa dan emosi kepada setiap lagu yang kemudian didengar oleh masyarakat umum.
Demikian benang merah dari Diskusi Industri Musik dan Musisi (Diksi) episode ketiga berjudul “Menciptakan Karya Musik Berkelas Dengan Sound Berkualitas” yang digelar secara virtual, Jumat (15/10).
Diskusi yang diinisiasi oleh Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) ini menghadirkan dua orang sound engineer ternama, Eko Sulistyo dan Dimas Pradipta, sebagai pembicara. Sementara Bayu Randu, direktur platform digital FESMI, menjadi moderator. Acara ini dibuka oleh Rieka Roslan yang menjadi wakil ketua umum FESMI.
Dimas mengatakan peranan sound engineer itu sangat penting kalau berbicara lagu. Kekuatannya terletak bagaimana memberikan lagu yang kaya dengan emosi untuk membuat karya tersebut menjadi bernilai.
“Sound itu adalah medianya untuk didengar. Kalau bisa sampai nangis atau memberikan feel sesuatu, itu sangat luar biasa. Di sinilah tugas kita untuk menyampaikan, artinya (mengemas lagu itu) agar terdengar dengan sangat baik,” kata Dimas.
Eko mengatakan demand dari profesi sound engineer itu adalah musisi, arranger maupun produser. Namun tugas besar dari seorang sound engineer musik itu adalah membuat karya lagu bisa menjadi sebaik mungkin.
Sebagai tips untuk memudahkan kerja sound engineer, kata Eko, adalah memberikan rekaman yang bersih. “Selain itu, seorang musisi juga harus mempunyai referensi musik untuk memperkuat seorang sound engineering bekerja,” katanya.
Terkait memudahkan kerja sound engineer musik, Bayu juga menambahkan bahwa pentingnya referensi musik dan manajemen file. “Di sini akan memberikan kemudahan bagi sound engineer mendapatkan sound yang diinginkan,” katanya turut menimpali.
Eko juga menambahkan hingga kini masih banyak musisi yang mempertanyakan terkait hasil suara yang tidak sesuai dengan keinginannya. “Vokal itu susah-susah gampng. Semua musisi itu selalu ingin buru-buru jadi musiknya. Tapi terkadang masih banyak juga musisi yang tanya karena salah memposisikan mikroponnya sehingga menghasilkan suara yang berbeda,” tuturnya.
Sementara itu Rieka Roslan mengatakan sound engineer itu menjadi ujung tombak bagi karya sebuah lagu. Sehebat apapun aransemen dalam produksi musik, maka tanpa hadirnya seorang sound engineer yang apik maka sulit mendapatkan lagu yang lengkap dan nyaman.
“Di sinilah sound engineer itu bisa membuat karakter musik itu menjadi muncul. Meski mereka adalah orang di balik layar tapi kehadiran mereka itu sangat penting. Jadi senang sekali rasanya, FESMI dapat membahas hal semacam ini,” kata Rieka, sang vokalis The Groove ini.