REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Tim SAR gabungan menyatakan total terdapat 11 orang siswa MTs yang meninggal akibat tenggelam di Sungai Cileueur, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10). Delapan orang laki-laki dan tiga orang perempuan.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengaku telah meninjau langsung proses evakuasi para korban. Pihaknya juga telah mendapat data sementara dari pihak sekolah.
"Dari 150 orang peserta, yang kembali 139 orang. Yang tidak kembali, dinyatakan meninggal dunia 11 orang," kata dia, Jumat malam.
Menurut dia, pihak sekolah menyebut, kegiatan susur sungai itu telah rutin dilakukan. Namun, baru kali ini terjadi peristiwa yang tak diinginkan.
"Kondisi air di lokasi sebenarnya tenang, tapi itu kan muara. Jadi ada putaran air di dalamnya," kata dia.
Bupati meminta doa kepada seluruh masyarakat agar korban tidak lagi bertambah. Ia pun menyampaikan belasungkawa mewakiki pemerintah.
Berdasarkan data dari Kantor SAR Bandung hingga pukul 20.23 WIB, total korban dalam kejadian itu berjumlah 21 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, dua orang masih dirawat di IGD RSUD Ciamis. Sisanya, dalapan orang yang diselamatkan warga belum diketahui identitasnya.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih siaga di lokasi. Tim terus melakukan koordinasi intens dengan pihak kepolisian, pihak sekolah dan pihak keluarga korban untuk memastikan tidak ada lagi laporan adanya siswi yang belum ditemukan.
Bedasarkan laporan awal dari BPBD Kabupaten Ciamis, peristiwa itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIB. Kejadian berawal dari siswa MTs Harapan Baru Cijantung sedang melaksanakan latihan Pramuka dan Kegiatan Susur Sungai.
Ketika itu, sejumlah siswa dan guru ada yang turun ke sungai. Namun, sejumlah siswa terbawa arus sungai. Dua dari siswa yang tenggelam berhasil diselamatkan. Namun, yang lainnya dilaporkan tenggelam.