Sabtu 16 Oct 2021 09:17 WIB

ISIS Klaim Berada di Balik Serangan Masjid di Afghanistan

Serangan ISIS terjadi saat para jamaah dalam masjid melaksanakan ibadah sholat Jumat

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Militan ISIS. Serangan ISIS terjadi saat para jamaah dalam masjid melaksanakan ibadah sholat Jumat. Ilustrasi.
Foto: AP
Militan ISIS. Serangan ISIS terjadi saat para jamaah dalam masjid melaksanakan ibadah sholat Jumat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan bom yang terjadi di sebuah masjid di Provinsi Kandahar, Afghanistan. Masjid ini disebut sebagai rumah ibadah bagi Muslim Syiah.

Insiden terjadi saat para jamaah dalam masjid melaksanakan ibadah sholat Jumat. Sedikitnya 47 orang dilaporkan tewas dan 70 lainnya terluka.

Baca Juga

Serangan bom terjadi hanya beberapa saat setelah insiden serupa terjadi di lembaga-lembaga keagamaan Afghanistan. Termasuk di antaranya adalah serangan di Masjid Gozar-e-Sayed Abad di Kunduz.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengutuk keras serangan teroris yang mengerikan terhadap Masjid Imam Bargah-e-Fatima. Pihaknya menggarisbawahi perlunya membawa pelaku serangan ke pengadilan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh DK PBB, para anggota menyatakan simpati dan belasungkawa terdalam kepada keluarga para korban. Anggota menegaskan kembali terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional.

"Anggota Dewan Keamanan menggarisbawahi perlunya meminta pertanggungjawaban pelaku, pemodal, dan pendukung aksi terorisme tercela ini dan membawa mereka ke pengadilan," ujar pernyataan itu dilansir Ani News, Sabtu (16/10).

DK PBB mendesak semua negara, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi dewan yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan semua otoritas terkait dalam hal ini. Anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali setiap tindakan terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan. Ini terlepas dari apapun motivasi mereka, di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun yang melakukannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement