Sabtu 16 Oct 2021 12:37 WIB

Waspadai Modus dan Gelagat Calo CPNS

KemenPAN-RB ingatkan kelulusan CPNS gratis.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Peserta mengikuti tes seleksi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Peserta mengikuti tes seleksi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calo kerap berkeliaran saat masa perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) seperti sekarang. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pun mengungkap modus penipuan dan gelagat para calo yang menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan itu.

Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB, Sri Rejeki Nawangsasih, mengatakan, setidaknya ada tiga gelagat calo yang harus dikenali dan diwaspadai masyarakat. Pertama, biasanya para calo berusaha mendekati peserta CPNS dengan cara selalu berada di sekitar targetnya.

Baca Juga

"Di tahap ini mereka sedang melakukan pendekatan,” ungkap Sri usai pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kementerian PANRB di Gedung Nanggala Kopassus, Jakarta, Jumat (15/10).

Kedua, para calo tersebut akan memberikan nomor ponsel dan menginformasikan bahwa mereka bisa membantu untuk meluluskan peserta menjadi CPNS. Untuk lebih meyakinkan, kata Sri, calo tersebut mengaku punya kedekatan dengan pejabat instansi terkait, terutama dengan pejabat di Kementerian PANRB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai pelaksana teknis seleksi.

Ketiga, para calo tersebut biasanya berkeliaran di sekitar kantor instansi yang mengatur perekrutan PNS. "Mereka bisa saja menyerupai pegawai Kementerian PANRB, baik dari segi pakaian seperti batik atau bahkan mengikuti seragam kami. Ini yang harus benar-benar diwaspadai oleh masyarakat dan para generasi muda yang ingin jadi PNS," kata Sri sebagaimana dikutip dalam siaran persnya.

Sri mengingatkan, jika bertemu dengan calo, peserta ataupun masyarakat harus bersikap bijak. Caranya dengan mengecek atau mengkonfirmasi tawaran si calo itu ke instansi yang ditawarkan. Sebab, pada dasarnya seleksi CPNS tak dipungut biaya.

"Jika ada yang meminta imbalan untuk jadi PNS. Masyarakat patut curiga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement