REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MFA (21) mahasiswa yang dibanting oleh Brigadir NP saat aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang pada Rabu (13/10) lalu tengah dirawat di RS Ciputra, Panongan, Tangerang, Banten. Kabar dari MFA itu pun langsung disambut beragam reaksi dari masyarakat. Apalagi mahasiswa UIN Banten tersebut dikabarkan sempat mengalami muntah-muntah dan pegal pada sejumlah bagian tubuhnya.
Berita tentang MFA menjadi berita terpanas dan paling banyak dibaca selama Jumat, 15 Oktober 2021 di Republika.co.id. Selain itu ada juga kabar dari dunia bulutangkis yang masuk dalam daftar top 5 news selama 24 jam terakhir.
1. Mahasiswa yang Dibanting Polisi Kini Dirawat, Ini Kondisinya
TANGERANG -- MFA (21) mahasiswa yang dibanting oleh Brigadir NP saat aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang pada Rabu (13/10) lalu tengah dirawat di RS Ciputra, Panongan, Tangerang, Banten. Mahasiswa asal UIN Banten tersebut dikabarkan sempat mengalami muntah-muntah dan pegal pada sejumlah bagian tubuhnya.
Hal itu disampaikan oleh Tedi Agus yang merupakan teman MFA yang turut menjaga MFA di rumah sakit. Berdasarkan keterangan dari Tedi, MFA sempat mengalami kondisi yang cenderung menurun pada Kamis (14/10) petang, sehingga harus rawat inap di RS Ciputra.
"Kalau kondisi tadi pagi karena bangun tidur terus masih kerasa sakit kata dia (MFA) di bagian leher, pundak, sama punggung, terutama leher sama kepala sih. Kemarin malam sempat muntah-muntah," ujar Tedi saat dihubungi Republika, Jumat (15/10).
Namun, Tedi menuturkan, kondisi MFA berangsur membaik pada Jumat (14/10) siang, seiring dengan perawatan medis yang dijalaninya. "Kalau tadi siang sekitar jam 13.30 WIB sudah mulai membaik," lanjutnya.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Prancis Tutup Masjid dengan Tuduhan Sebarkan Radikalisme
PARIS -- Pemerintah Prancis akan kembali menutup sebuah masjid yang dituduh terkait dengan ekstrimisme. Seperti dilansir rfi pada Jumat (15/10) Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Darminin telah memerintahkan pihak berwenang untuk menutup sebuah masjid di barat laut. Ini dilakukan menyusul bukti bahwa masjid itu menyebarkan paham radikal.
Sejak pembunuhan guru Samuel Paty setahun yang lalu, Prancis telah menindak siapa pun yang dicurigai menyebarkan pandangan ekstremis.
Polisi menggeledah Masjid di Allonnes, dekat kota Le Mans pada Selasa atau sehari sebelum prefektur mengatakan akan ditutup karena beberapa dari 300 anggotanya terkait dengan gerakan paham radikal yang melegitimasi penggunaan jihad bersenjata juga sebagai kebencian dan diskriminasi.
Masjid ini juga menjadi sekolah Alquran, yang dianggap prefektur sebagai tempat indoktrinasi karena mengajarkan jihad bersenjata kepada sekitar 110 siswa.
Darmanin menuliskan dalam jejaring sosialnya pada Rabu bahwa ia telah meminta pihak berwenang untuk menutup masjid, meskipun juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan keputusan akhir akan diumumkan pada Rabu, mengikuti prosedur hukum.
Baca berita selengkapnya di sini