Sabtu 16 Oct 2021 16:17 WIB

Sunscreen dengan Kandungan Ini Bisa Jadi Racun Setelah 2 Jam

Kandungan zinc oxide bisa jadi berbahaya pada kulit.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Krim tabir surya (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Krim tabir surya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sunscreen atau tabir surya yang mengandung zinc oxide atau seng oksida kehilangan efektivitasnya akan berubah menjadi racun setelah dua jam terpapar radiasi ultraviolet. Temuan ini berdasar pada studi kolaborasi yang melibatkan para ilmuwan di Oregon State University dan diterbitkan dalam jurnal Photochemical and Photobiological Sciences.

Analisa dilakukan dengan melibatkan ikan zebra yang memiliki kesamaan luar biasa dengan manusia pada tingkat molekuler, genetik, dan seluler. Artinya, ikan zebra langsung relevan dengan manusia.

Baca Juga

Tim peneliti berusaha menjawab pertanyaan penting yang kerap diabaikan oleh produsen tabir surya secara global tentang seberapa stabil, aman, dan efektif formula dari sunscreen dan bagaimana dengan reaksi yang timbul dari bahan kimia pada produk saat terpapar sinar matahari?

"Tabir surya adalah produk konsumen penting yang membantu mengurangi paparan sinar UV dan dengan demikian kanker kulit, tetapi kami tidak tahu apakah penggunaan beberapa formulasi tabir surya mungkin memiliki toksisitas yang tidak diinginkan karena interaksi antara beberapa bahan dan sinar UV," kata professor toksikologi di OSU, Robyn Tanguay.

Para ilmuwan termasuk Claudia Santillan dari OSI, James Hutchinson dan Aurora Ginzburg dari University of Oregon, Richard Blackburn dari University of Leeds membuat lima campuran yang mengandung UV filter, bahan aktif dalam tabir surya, dari berbagai produk yang tersedia di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka juga membuat campuran tambahan dengan bahan yang sama, ditambah zinc oxide di bawah jumlah yang direkomendasikan secara komersial.

Para peneliti kemudian memaparkan campuran tersebut ke radiasi ultraviolet selama dua jam dan menggunakan spektroskopi untuk memeriksa foto stabilitasnya. Lalu bagaimana hasilnya?

Para peneliti dikejutkan dengan fakta bahwa partikel zinc oxide dengan ukuran berapapun, mampu mendegradasi campuran organik dan menyebabkan hilangnya lebih dari 80 persen perlindungan filter organik terhadap sinar ultraviolet-A, yang merupakan 95 persen radiasi UV yang mencapai bumi.

"Juga, produk fotodegradasi yang diinduksi zinc oxide menyebabkan peningkatan kecacatan pada ikan zebra yang kami uji. Itu menunjukkan bahwa penggunaan partikel zinc oxide mengarah pada kemunduran,” kata salah satu peneliti, Claudia Santillan seperti dilansir dari Times Now News, Sabtu (16/10).

Tanguay secara pribadi tidak terkejut dengan fakta bahwa menambahkan partikel zinc oxide bisa menyebabkan toksisitas pada penyinaran UV. "Sebagai tim di Oregon State yang mengkhususkan diri dalam mempelajari toksisitas nanopartikel, hasil ini tidak mengejutkan," kata dia,

Namun menurut Tanguay, temuan ini akan mengejutkan konsumen yang selama ini kerap disesatkan oleh label “nano free” pada tabir surya berbasis mineral yang menyiratkan bahwa tabir surya aman hanya karena tidak mengandung partikel yang lebih kecil. 

"Ukuran partikel oksida logam apa pun dapat memiliki situs permukaan reaktif, apakah itu kurang dari 100 nanometer atau tidak. Yang lebih penting dari ukuran adalah identitas logam, struktur kristalnya, dan lapisan permukaan apapun," tambah dia.

National Science Foundation dan National Institutes of Health mendukung penelitian ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement