REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) di 2024. Meski saat ini tingkat kepopuleran Airlangga belum tinggi, partai akan berusaha mendongkraknya agar lebih dikenal publik.
"Kenapa belum populer banget? Karena Pak Airlangga orangnya tidak begitu suka dengan publisitas dulu dan orangnya berbuat baik, tapi kebaikannya jarang diketahui," ujar Dedi dalam sebuah webinar, Sabtu (16/10).
Dalam menyambut pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Partai Golkar akan terus mendongkrak tingkat keterkenalan dan elektabilitas Airlangga. Agar sosok Menteri Koordinator Perekonomian itu menjadi sosok yang populer di masyarakat.
"Jadi bagaimana ke depan? Saya meyakini Pak Airlangga Hartarto dengan perjalanan, perkembangannya juga akan menjadi tokoh yang populer," ujar Dedi.
Ia berkaca dengan yang terjadi pada Partai Demokrat ketika menjadi pemenang Pilpres selama dua periode pada 2004 dan 2009. Saat itu, sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi dan mendorong partainya meraih elektabilitas yang serupa.
"Sehingga saya menggulirkan Airlangga orang baik. Tingkat popularitas ini kalau terus mengalami peningkatan, kemudian ketersukaannya semakin tinggi juga akan memberikan efek elektoral pada Golkar," ujar mantan Bupati Purwakarta itu.
Dalam forum yang sama, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung ingin kejayaan partainya kembali dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Harapan besarnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga dapat memenangkan Pilpres 2024.
"Lebih daripada harapan kita, calon presiden kita yang tidak lain adalah ketua umum partai kita, juga Insya Allah akan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024," ujar Akbar. Pada 2004, cerita Akbar, Partai Golkar menghadapi banyak masalah untuk menghadapi Pemilu saat itu. Bahkan adanya kekuatan eksternal yang berusaha membubarkan partai berlambang pohon beringin itu.
Namun dengan kerja keras seluruh kader, saat itu Partai Golkar berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sebesar 21,58 persen. "Intinya adalah Partai Golkar harus terus melakukan langkah-langkah persiapan sejak dini, dalam upaya menaikkan suara Partai Golkar. Insya Allah juga menaikkan perolehan kursi dan Insya Allah juga harapan kami bisa kembali menjadi pemenang," ujar Akbar.