REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mencatat pemberian vaksin COVID-19 ke warga setempat hingga pertengahan Oktober 2021 telah mencapai 53,93 persen dari sasaran sekitar 550.000 orang. Ini untuk dosis pertama.
"Sesuai data Dinkes, saat ini sebanyak 53,93 persen warga sasaran di Kabupaten Madiun sudah tervaksinasi COVID-19 dosis pertama," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Sabtu (16/10).
Pihaknya terus berupaya mempercepat pemberian vaksin COVID-19 bagi semua lapisan warga sasaran. Percepatan vaksinasi dilakukan dengan menggandeng instansi lain, baik Polri, TNI, dan lembaga lainnya.
"Capaian vaksinasi di Kabupaten Madiun ini bukan hanya urusan Pemkab Madiun saja, tapi semua pihak. Baik TNI, Polri, maupun Pemkab Madiun. Semua ikut melakukan serbuan vaksinasi, mulai dari Puskesmas, Polsek jajaran Polres Madiun dan Koramil jajaran Kodim 0803/Madiun," kata dia.
Menurut dia, stok vaksin COVID-19 yang tersedia di Pemkab Madiun saat ini sebanyak 10 ribu dosis. Jumlah tersebut cukup hingga beberapa hari. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk menjaga stok vaksin tetap aman.
Bupati berharap seluruh masyarakat Kabupaten Madiun bisa menjadi penegak prokes, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat di sekitarnya. "Masyarakat jangan lengah, semua orang di Kabupaten Madiun harus jadi penegak prokes. Tetap jaga prokes meskipun sudah vaksin," katanya.
Terlebih lagi, lanjutnya, Kabupaten Madiun akan segera mengelar Pilkades Serentak di 143 desa pada 20 Desember 2021. Pihaknya menilai mobilitas warga di desa Kabupaten Madiun yang menggelar pilkades akan meningkat seiring dengan tahapan-tahapan yang sudah dimulai. Dengan terus masif mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya, Pemkab Madiun berharap kekebalan kelompok segera terbentuk dan kasus COVID-19 di wilayah setempat dapat dikendalikan.
Secara keseluruhan, di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Sabtu (16/10) mencapai 8.803 orang. Dari jumlah itu, 8.094 orang di antaranya telah sembuh, 19 orang lainnya masih dalam perawatan, dan 690 orang meninggal dunia. Tambahan kasus per Sabtu, konfirmasi baru tercatat enam orang, sembuh dua orang, dan meninggal dunia nihil.