Ahad 17 Oct 2021 11:28 WIB

In Picture: DMC DD Turunkan Tim Respons Gempa Bumi Bali

..

Red: Edwin Dwi Putranto

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) menurunkan tim respons bencana gempa bumi di Bali, Sabtu (16/10/2021). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) menurunkan tim respons bencana gempa bumi di Bali, Sabtu (16/10/2021). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) menurunkan tim respons bencana gempa bumi di Bali, Sabtu (16/10/2021). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) menurunkan tim respons bencana gempa bumi di Bali, Sabtu (16/10/2021). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) menurunkan tim respons bencana gempa bumi di Bali, Sabtu (16/10/2021). Saat ini tim sudah ikut ke lokasi terdampak bersama lembaga dan relawan gabungan lainnya. 

Sebelumnya Gempa Bumi dengan magnitudo (M)4,8 terjadi 8 km barat laut Karangasem, pada hari Sabtu (16/10/2021), pukul 03.18 WIB. Guncangan Gempa berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli, Provinsi Bali. 

 

Melalui jejaring relawan respons, Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa mengerahkan sejumlah relawan respons Gempa Bumi Bali. 

 

“Tim sudah bergabung dengan relawan setempat, dan masih melakukan asesmen,”pungkas Haryo Mojopahit selaku Chief of DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

 

Perkembangan informasi pada pukul 07.15 WIB, BPBD Karangasem menyebutkan satu (1) warga meninggal dunia. Tim Basarnas masih melakukan evakuasi korban dari reruntuhan bangunan.  Sedangkan tujuh (7) warga mengalami luka berat. Mereka yang luka-luka telah dievakuasi ke puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem. 

 

Dampak guncangan di wilayah Kabupaten Bangli, dua (2) warga meninggal meninggal dunia dan telah dievakuasi ke puskesmas setempat. Masih di wilayah tersebut, empat warga (4) yang sempat tertimbun material bangunan dapat diselamatkan tim SAR, sedangkan empat lainnya berhasil melakukan evakuasi mandiri.

 

BPBD Kabupaten Bangli mengatakan, jalan menuju lokasi terdampak gempa tertimbun longsor. Ada tiga titik longsoran dari Bukit Abang sehingga menghambat proses evakuasi melalui akses darat. Tim SAR akan menggunakan akses danau untuk proses evakuasi. 

 

Informasi sebelumnya yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan guncangan kuat dirasakan di beberapa wilayah. Menurut keterangan BPBD Kabupaten Bangli, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga selama 5 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi.  

 

“Guncangan juga dirasakan sedang hingga kuat selama 3 hingga 5 detik di Kabupaten Karangasem, sedangkan guncangan kuat selama 5 detik dirasakan di Kota Denpasar,” tulis Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan resminya.

 

Sementara ini ada tiga Kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Kubu, Rendang, dan Bebandem. Di Kecamatan Kubu sendiri ada sembilan (9) banjar (dusun) yang terdampak, yakni Banjar Dinas Jatituhu, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Darmaji, Banjar Dinas Kaliaga, Banjar Dinas Cegi, Banjar Dinas Daya, Banjar Dinas Pengalusan, Banjar Dinas Temakung, Banjar Pandan Sari. Dan dua (2) desa terdampak yakni Desa Ban dan Desa Dukuh.  Adapun (3) tiga bangunan pelinggih (bangunan suci) roboh, sembilan (10) rumah warga rusak. 

 

Sedangkan di Kecamatan Rendang ada Banjar Dinas Putung dan Banjar Dinas Peringgalot yang terdampak. Terakhir di Kecamatan Bebandem sendiri ada kerusakan pada pelinggih (Bangunan Suci) milik I Wayan Suardika Alamat Br. Dinas Batu Ampin, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement