REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku ajar merupakan salah satu penjunjang mahasiswa dalam belajar dan juga sebagai sebuah eksistensi seorang dosen. Penulisan buku ajar dapat dilakukan oleh dosen pengampuh mata kuliah.
Untuk mendorong pembuatan dan penulisan buku ajar yang sesuai dengan panduan dan instruksi dari lembaga maupun Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemedikbudristek), BRI Institute menggelar diskusi bersama para dosen dan tenaga pengajar BRI Institute. Diskusi itu diadakan di Kampus BRI Institute Jl Letjen TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/10).
Acara ini dihadiri oleh Rektor BRI Institute, Gunawan Witjaksono, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Agus Trihandoyo dan Wakil Rektor II Bidang Non Akademik, Suparman Hi Lawu, beserta seluruh ketua program studi dan para dosen BRI Institute. Diskusi menghadirkan pembicara dari penerbit Rajawali Pers PT Raja Grafindo Persada. Yaitu Yayat, selaku senior editorial.
Rektor BRI Institue, Gunawan Witjaksono mengatakan menulis buku ajar bagi dosen BRI Institute merupakan salah satu tugas tridarma perguruan tinggi.
“Kegiatan diskusi ini sangat bermanfaat bagi seluruh dosen karena dapat memunculkan ide dan gagasan dalam bentuk menulis buku ajar. Sekaligus membantu mahasiswa untuk memudahkan para mahasiswa memahami mata kuliah” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/10).
Ia menegaskan menulis buku ajar bukan hal yang sulit. Hal itu dikarenakan sudah menjadi kebiasaan saat mengajar, maka ilmunya dapat dituangkan dalam bentuk buku ajar serta dapat diterbitkan.
“Kami berharap, adanya kegiatan ini akan semakin memotivasi para dosen dan tenaga pengajar untuk terus menulis dan memunculkan ide-ide baru dalam hal mengajar dan menulis buku ajar sebagai salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar,” tandasnya.
Sementara itu, Suparman Hi Lawu sebagai ketua pelaksana kegiatan mengucapkan banyak terima kasih kasih kepada seluruh panitia. Menurutnya, acara ini berlangsung dengan sangat baik sehingga dapat menghidupkan suasana akademik di BRI Institute.
“Semoga adanya kegiatan ini akan menumbuhkan kehidupan kampus yang aktif dan para dosen juga tenaga pengajar mampu menelurkan buku-buku ajar sesuai dengan bidang ilmu masing-masing,” tutupnya.