Ahad 17 Oct 2021 17:54 WIB

Program Makmur Pupuk Kaltim Dorong Produktivitas Pertanian

Program Makmur telah menggandeng 6.557 petani dari target 9 ribu orang

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Petani menebar pupuk pada acara penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi para petani tanah air dan BUMN fokus pada 40 ribu hektare untuk 28 ribu petani.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Petani menebar pupuk pada acara penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi para petani tanah air dan BUMN fokus pada 40 ribu hektare untuk 28 ribu petani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT berkomitmen terus mengembangkan Program Makmur, dalam meningkatkan pemberdayaan petani dan produktivitas pertanian di Indonesia. Hal ini sekaligus sebagai langkah Pupuk Kaltim dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, melalui peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan area tanaman pangan yang dibarengi dengan kesejahteraan petani.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengungkapkan Program Makmur yang dilaksanakan PKT bersama Pupuk Indonesia, telah menunjukkan hasil siginifikan di berbagai komoditas, utamanya padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 140-145 persen di wilayah tanggung jawab PKT.

"Program Makmur terlaksana di sejumlah wilayah tanggung jawab distribusi PKT, seperti Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi. Program ini juga merupakan upaya PKT dalam meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, dengan menciptakan ekosistem untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/10) lalu.

Salah satu keberhasilan program Makmur PKT terlihat dari peningkatan produktivitas padi di Banyuwangi, Jawa Timur pada September 2021, yang mencapai 9 ton per hektare dari sebelumnya 5 ton per hektar. Pendapatan petani padi pun meningkat sekitar Rp 24 juta per hektare, dari sebelumnya maksimal Rp 10 juta per hektare.

Kata Rahmad, berdasarkan capaian kuartal III tahun 2021, luas tanam PKT untuk program Makmur mencapai 13.796 hektare atau 115 persen dari target 12.000 hektare. Jumlah tersebut terbagi pada komoditas padi seluas 2.452 hektare, jagung 3.085 hektare, kelapa sawit 6.220 hektare dan komoditas lainnya seperti cabe, bawang merah, bawang putih, kakao dan tebu seluas 2.039 hektare.

"Sementara untuk akuisisi petani, program Makmur telah menggandeng 6.557 petani dari target 9 ribu orang atau sekitar 72,8 persen dari target," ucap Rahmad.

Sedangkan dari sisi produktivitas rata-rata petani padi pun naik 145 persen dengan keuntungan 147 persen, serta produktivitas jagung mencapai 140 persen dengan keuntungan 157 persen.

"Bahkan dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan panen raya sejumlah komoditas pertanian bersama petani milenial yang juga dibina Pupuk Kaltim pada program Makmur," tambah Rahmad.

Merujuk tema besar "Our Action Our Future-Better Production, Better Nutrition, a Better Environment and a Better Life” pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2021, lanjut Rahmad Program Makmur menjadi salah satu langkah Pupuk Kaltim untuk mengajak masyarakat menjadi pahlawan pangan dan berkontribusi pada transformasi sistem pertanian pangan yang lebih baik, melalui peningkatan produktivitas pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan Nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement