REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Rolling Stones menghapus hit besar mereka "Brown Sugar" dari daftar putar konser. Pada pekan lalu, Keith Richards dan Mick Jagger mengkonfirmasi bahwa mereka tak akan membawakan lagu “Brown Sugar” untuk sementara waktu.
Mereka menjelaskan, "Brown Sugar" dihapus karena lagu itu memiliki lirik yang merujuk pada perbudakan. Hingga kini, The Rolling Stones belum membawakan lagu itu pada tur 'No Filter'. Padahal biasanya “Brown Sugar” merupakan lagu reguler di daftar lagu konser.
"Kami mengerti ini adalah lagu tentang perbudakan, kami mencoba mengabaikannya,” kata Richards dilansir dari People, Ahad (17/10).
“Brown Sugar” merupakan lagu yang dibuat pada 1969. Kini, mereka memilih untuk tidak menampilkannya terlebih dahulu.
“Saat ini, saya tidak ingin terlibat konflik, tapi saya berharap kita bisa membangkitkan kejayaannya lagu ini,” ujar dia.
Rolling Stones terakhir kali menampilkan "Brown Sugar" secara publik pada Agustus 2019 di Hard Rock Stadium di Miami, Florida.
"Kami telah memainkan 'Brown Sugar' setiap malam sejak 1970, kami akan menghapusnya untuk saat ini dan melihat bagaimana kelanjutannya. Kita mungkin memasukkannya kembali,” ujar sang vokalis.
Jagger juga mengakui bahwa dia mungkin tidak akan menulis musik baru tentang topik berat seperti lagu yang sudah berusia puluhan tahun.
“Saya tidak akan menulis lagu jenis itu sekarang" kata dia saat itu.
Dalam sebuah artikel 2019 untuk The Chicago Tribune, produser pemenang Grammy, Ian Brennan menyebut tema perbudakan, pemerkosaan, penyiksaan, dan pedofilia terdengar di “Brown Sugar” sedang dalam upaya penarikan di saluran udara.
Dalam arti yang lebih luas, dia juga mendesak Rolling Stones untuk menghapus lagu tersebut dari setlist mereka. Rolling Stones melanjutkan tur No Filter mereka di AS, yang dimulai pada 26 September di St.
Tur ini menandai yang pertama tanpa drummer Charlie Watts yang meninggal pada 24 Agustus di usia 80 tahun. Tur No Filter akan berakhir di Austin, Texas, pada 20 November.