REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR— Jembatan gantung atau suspension bridge terpanjang di dunia, akan dibangun di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Jembatan gantung tersebut akan menjadi ikon pada Ekowisata Alam Eiger Adventure Land berstandar internasional.
Hadir dalam peletakkan batu pertama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebutkan, jembatan gantung ini memiliki panjang 535 meter. Selain itu, juga akan ada cable car sepanjang 863 meter, serta fasilitas kegiatan tropical adventure seperti forest adventure, cultural walk, adventure playground, traditional village, the sanctuary, hiking, camping, overlanding, dan kegiatan alam lainnya.
“Ini akan jadi satu kebanggaan bukan hanya Jawa Barat, tapi juga Indonesia. Dan ini persembahan kita untuk icon tourism dunia,” ujar Sandiaga ketika ditemui di lokasi, Ahad (17/10).
Oleh karena itu, dia berharap dengan adanya Ekowisata Alam Eiger Adventure Land ini, ekonomi kreatif dan pariwisata segera bangkit. Serta terbuka lapangan kerja, terutama bagi masyarakat.
“Total lapangan kerja 600 tahap 1. Dan tahap selanjutnya tentu akan lebih tinggi lagi. Kita harapkan jadi sarana saluran berkat bagi kita semua,” tuturnya.
Chairman PT Eigerindo MPI, Ronny Lukito menjelaskan, dimanfaatkannya Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini, dilakukan tanpa direncanakan secara khusus. Ronny sendiri mengaku, memiliki ide untuk membuat Ekowisata sejak 2012.
Pada 2012, Ronny mendapat ide untuk membuat taman ekowisata di taman nasional bernuansa lingkungan. Dia pun bersyukur bisa memperoleh izin di lokasi tersebut. Apalagi, lokasi dari Ekowisata Alam Eiger Adventure Land ini cukup strategis untuk dijangkau dari Kota Bogor, Jakarta, bahkan Bandung.
“Mudah mudahan ini bisa bermanfaat buat masyarakat, buat komunitas Eiger untuk semua mengenal alam, kembali pada alam, dan belajar pada alam,” ujar Ronny.
Dia menambahkan, Eiger Adventure Land direncanakan dapat mulai beroperasi dan dibuka untuk umum pada 2023. Dengan didukung dan dibantu oleh pihak-pihak terkait seperti Kemenparekraf, KLHK, Balai Besar TNGGP, PTPN VIII dan Pemprov Jawa Barat.
Dengan total area seluas 325.89 Hektare, yang terdiri dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN VIII seluas 72.23 Hektare, melalui skema Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Zona Pemanfaatan Barubolang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 253.66 ha, melalui Perizinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam pada kawasan konservasi (PB- PSWA).