Ahad 17 Oct 2021 22:42 WIB

Seremoni Juara Piala Thomas Tanpa Bendera Indonesia

Videotron Ceres Arena hanya menampilkan bendera PBSI, bukan Indonesia.

Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan tunggal putra dalam pertandingan final bulu tangkis Piala Thomas antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/CLAUS FISKER
Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan tunggal putra dalam pertandingan final bulu tangkis Piala Thomas antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebahagiaan rakyat Indonesia atas keberhasilan menjuarai Piala Thomas edisi 2020 yang digelar mundur setahun karena Covid-19 ternoda. Pasalnya tidak ada bendera Indonesia berkibar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad (17/10), saat seremoni penyerahan medali emas dan piala.

Sebagai gantinya, videotron di arena menampilkan bendera Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI). Untuk kali pertama tim juara tak ditampilkan bendera negaranya. Ini berkaitan dengan sanksi Agensi Antidoping Dunia (WADA) kepada Indonesia karena tak memenuhi aturan antidoping. 

Baca Juga

Untungnya, lagu Indonesia Raya masih boleh dikumandangkan.

Sebelumnya Menpora Zainudin Amali menyatakan sudah berkirim surat kepada WADA perihal test doping plan (TDP) yang wajib dijalani Indonesia. Menpora mengatakan, TDP tak bisa dikirimkan tahun lalu karena Covid-19 dan tak ada agenda olahraga apa pun. Jadi, Indonesia baru akan mengirimkan sampel TDP seusai PON XX Papua. Menurut Menpora, WADA memahami kondisi Indonesia. 

Dalam seremoni, awalnya piala hendak diberikan kepada Herry Iman Pierngadi. Namun sang pelatih kepala ganda putra PP PBSI ini menolak. Ia meminta piala diberikan kepada Hendra Setiawan, kapten tim Indonesia yang sama sekali tak bermain. Hendra pun menyambut piala dengan suka cita. Setelahnya bergantian para pemain tim Thomas Indonesia mengangkat piala.      

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement