REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Ummat kembali kehilangan kader dan pengurus di daerah. Kader-kader dan pengurus Partai Ummat Kota Batam mendeklarasikan pengunduran diri secara massal lantaran adanya masalah internal yang tak kunjung terselesaikan.
“Permasalahan ini sempat dicarikan solusi, namun tidak ada titik temu dari kedua belah pihak. Karena tidak ada titik temu akhirnya kami selaku pendiri di sini juga mengundurkan diri,” kata Wakil Sekretariat I DPD TP3U Partai Ummat Kota Batam, Yasinta Jasnidar, dalam keterangan tertulis, Ahad (17/10).
Jasnidar mengungkapkan, pendeklarasian pengunduran diri massal tersebut diikuti oleh sekitar seratusan kader dan anggota Partai Ummat. Mereka, kata dia, mundur juga karena adanya permasalahan internal partai. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lapangan Welcome to Batam (WTB), Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Sementara itu, Ketua DPW Partai Ummat Kepri, Nur Syafriadi, menjelaskan, sejauh ini dia tidak menerima surat pengunduran diri. Akan tetapi, dia mengaku sudah mengetahui informasi terkait adanya sejumlah kader yang bersebrangan dan ingin mengundurkan diri dari besutan Amien Rais itu.
"Ada lima orang kemarin protes dan mereka ingin menundurkan diri. Tetapi sejauh ini saya belum menerima surat pengunduran dirinya," kata Syafriadi.
Tidak hanya di Batam, pengunduran diri kader Partai Ummat juga terjadi di Cianjur dan Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menyatakan partainya tidak mempermasalahkan para loyalis Amien Rais keluar dari partai ini. Setidaknya dua loyalis Amien keluar dari Partai Ummat. "Yang keluar satu atau dua orang. Itu hal yang kecil," kata Ridho di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta, Jumat (7/10).
Terdapat dua loyalis Amien Rais sebagai pendiri Partai Ummat mengundurkan diri dari partai, yakni Agung Mozin sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat dan Neno Warisman sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Ummat. Ridho menegaskan keluarnya dua loyalis itu tidak memengaruhi kinerja partai yang sudah terbangun saat ini. Ridho membantah jika keluarnya dua elite partai itu adalah skenario politik untuk membesarkan Partai Ummat. "Mereka benar-benar mengundurkan diri. Untuk kembali lagi kami tidak tahu," ujar Ridho.
Menantu Amien Rais tersebut membantah jika keluarnya elite partai itu akibat kepentingan mereka yang tidak terakomodir di Partai Ummat. "Tidak ada perpecahan dan kami tetap solid," ujar Ridho.
Ridho mengatakan yang menjadi tantangan partai saat ini adalah mengakomodir mereka yang ingin masuk partai serta menginginkan posisi strategis. Terkait pergantian nama-nama mereka yang telah mengundurkan diri, Ridho menyatakan masih menunggu hasil musyawarah partai.