Senin 18 Oct 2021 08:24 WIB

Sandiaga Kepincut Tukik dan Wayang Sri Kresna di Blitar

Desa Serang merupakan salah satu desa yang masuk nominasi 50 besar Desa Wisata.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Foto: Dok. Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keindahan Pantai Serang, membuat kepincut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Politisi partai Gerindra itu menyempatkan diri untuk melepas tukik di pantai yang ada di Desa Serang, Panggungrejo, Blitar.

Kehadiran Sandi ke Pantai Serang, juga didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, anggota DPR Partai Gerindra, Endro Ermono, dan sejumlah Forkopimda. "Yang ini namanya Rini," kata Sandi dalam keteranhan saat memberi nama tukik yang dilepas ke laut sesuai nama Bupati Blitar, Rini Syarifah, Senin (18/10).

Sandi tiba di Kabupaten Blitar sejak Jumat (15/10) malam. Dia menginap di home stay yang berada di tengah permukiman Desa Serang, Blitar selatan. Tanpa menghilangkan kebiasaanya berolahraga. Pada Sabtu (16/10) pagi, Sandi menyempatkan jogging.

Di kawasan pesisir pantai Serang yang banyak tumbuh pohon cemara udang. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut, berlari kecil sejauh 5 km. Desa Serang yang mendapat kunjungan Sandiaga, merupakan salah satu desa yang masuk nominasi 50 besar Desa Wisata di Indonesia.

Kedatangan Sandiaga mendapat sambutan tari barongan dan reog penyu. Sebelum menuju pesisir pantai untuk melepas tukik, Sandi menghampiri sejumlah lapak pedagang milik warga. Di antaranya lapak pedagang kopi dan ikan bakar, lapak jualan batik, lapak pedagang kerajinan wayang kulit kambing, serta lapak pedagang bunga.

Di masing -masing lapak terjadi dialog kecil antara Menteri Sandi dengan pedagang. Yang mereka perbincangkan terkait kondisi ekonomi selama berlangsungnya pandemi. Sebelum meninggalkan lapak, Sandiaga selalu merogoh kocek, untuk membeli barang dagangan. Seperti wayang kulit kambing hasil kerajinan Mbah Supeno, warga setempat.

Sebelum pergi, dia membeli sebuah wayang figur Sri Kresna seharga Rp 500 ribu. "Kita beli wayangnya untuk oleh-oleh penglaris. Kalau 500 (ribu) saya masih bisa bayar sendiri," kata Sandiaga disambut gelak tawa. Dia pun berharap wisatawan tidak hanya jalan dan melihat-lihat.

Dengan gaya kocak, dia menyebut, wisatawan yang hanya melihat-lihat dengan akronim Rohali, yakni rombongan hanya lihat. Sandi berharap, wisatawan bisa menjadi Rojali, yakni rombongan jadi beli. 

"Dan saat ini kita jadi Rogana, rombongan gak pakai nawar. Karena Mbah Supeno buatnya susah. Bungkus," seru Sandi.

Usai melepas tukik ke lautan. Sandiaga secara seremonial juga memberikan sejumlah bantuan di Desa Serang. Menurutnya, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, merupakan desa wisata terakhir di Jawa Timur yang ia kunjungi. Serang masuk ke dalam nominasi 50 desa wisata terbaik di Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement