REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan Bogor dan Tangerang dari wilayah aglomerasi Jabodetabek karena angka capaian vaksinasi Covid-19 yang masih belum mencapai target. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, capaian jumlah vaksinasi Covid-19 di dua daerah tersebut berdampak pada daerah lain di Jabodetabek yang tertahan untuk mengalami penurunan level PPKM.
“Tadi Presiden memberikan arahan untuk tidak menahan terus kabupaten yang lain, maka Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari Jabodetabek,” ujar Luhut saat konferensi pers usai ratas terkait PPKM bersama Presiden, Senin (18/10).
Luhut mengatakan, sebagian besar kabupaten kota di Jabodetabek seharusnya bisa turun ke level 2. Namun, daerah-daerah tersebut tertahan oleh jumlah capaian vaksinasi di Bogor dan juga Tangerang. Untuk mempercepat capaian target vaksinasi di Bogor dan Tangerang, Luhut menyebut akan dilakukan operasi khusus oleh TNI dan Polri serta Kementerian Kesehatan dengan mengerahkan vaksinator-vaksinator.
Berkaca dari kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyetujui dilakukannya perubahan syarat vaksinasi untuk daerah aglomerasi berdasarkan pencapaian kabupaten kota itu sendiri, selama keseluruhan aglomerasi sudah memenuhi syarat WHO untuk turun level.
Dengan perubahan syarat vaksinasi untuk aglomerasi, maka sebanyak 54 kabupaten kota akan turun ke level 2 dan sembilan kabupaten kota turun ke level 1 mulai Selasa (19/10) esok. Keputusan ini akan diatur secara detail melalui peraturan Inmendagri.