Senin 18 Oct 2021 19:54 WIB

DKI Siagakan 67 Pompa untuk Antisipasi Banjir

Pompa tersebut dipasang di 16 titik jalan lintas bawah ibu kota.

Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas menyedot air dengan pompa yang merendam bantalan rel di Stasiun BNI City, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah petugas menyedot air dengan pompa yang merendam bantalan rel di Stasiun BNI City, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 67 pompa air di 16 titik jalan lintas bawah (underpass) ibu kota untuk mengantisipasi genangan air dan berpotensi menyebabkan banjir saat musim hujan. "Sekarang posisi stand by (siap siaga), semua sudah oke," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dihubungi di Jakarta, Senin (18/10).

Dia menjelaskan satu jalan lintas bawah disiagakan tiga hingga empat pompa air untuk mempercepat penyedotan air ketika terjadi genangan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya jalan lintas bawah yang menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Misalnya, lanjut dia, jalan lintas bawah di Jalan Angkasa, Kemayoran yang beberapa waktu lalu sempat terendam banjir.

Baca Juga

"Jika ada genangan, otomatis kami bantu. Mereka juga sudah buat sodetan dan revitalisasi pompa. Jadi, mudah-mudahan bisa mengatasi genangan," ucapnya.

Selain itu, Bina Marga DKI juga sudah membersihkan sedimen lumpur di kantong-kantong air untuk memperlancar aliran air ketika terjadi hujan deras. "Kami sudah bersihkan sedimen lumpur di kantong-kantong air, sudah dikuras sehingga ketika tergenang langsung di pompa naik," ucapnya.

Menurut dia, penyiapan pompa tersebut merupakan salah satu dari empat tahapan yang disiapkan Bina Marga DKI. Tiga tahapannya lainnya, lanjut dia, memperlancar saluran drainase, pengerahan alat berat untuk mengeruk sedimen lumpur di waduk dan penanganan pascabanjir misalnya jalan rusak yang langsung diperbaiki. "Jadi begitu hujan, prosedur standar operasional di empat tahapan itu berjalan semua," kata Hari.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ࣖ
Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.

(QS. Al-Baqarah ayat 221)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement