REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 67 pompa air di 16 titik jalan lintas bawah (underpass) ibu kota untuk mengantisipasi genangan air dan berpotensi menyebabkan banjir saat musim hujan. "Sekarang posisi stand by (siap siaga), semua sudah oke," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dihubungi di Jakarta, Senin (18/10).
Dia menjelaskan satu jalan lintas bawah disiagakan tiga hingga empat pompa air untuk mempercepat penyedotan air ketika terjadi genangan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya jalan lintas bawah yang menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Misalnya, lanjut dia, jalan lintas bawah di Jalan Angkasa, Kemayoran yang beberapa waktu lalu sempat terendam banjir.
"Jika ada genangan, otomatis kami bantu. Mereka juga sudah buat sodetan dan revitalisasi pompa. Jadi, mudah-mudahan bisa mengatasi genangan," ucapnya.
Selain itu, Bina Marga DKI juga sudah membersihkan sedimen lumpur di kantong-kantong air untuk memperlancar aliran air ketika terjadi hujan deras. "Kami sudah bersihkan sedimen lumpur di kantong-kantong air, sudah dikuras sehingga ketika tergenang langsung di pompa naik," ucapnya.
Menurut dia, penyiapan pompa tersebut merupakan salah satu dari empat tahapan yang disiapkan Bina Marga DKI. Tiga tahapannya lainnya, lanjut dia, memperlancar saluran drainase, pengerahan alat berat untuk mengeruk sedimen lumpur di waduk dan penanganan pascabanjir misalnya jalan rusak yang langsung diperbaiki. "Jadi begitu hujan, prosedur standar operasional di empat tahapan itu berjalan semua," kata Hari.