Senin 18 Oct 2021 22:17 WIB

Percepat Digitalisasi Pembelajaran, 10 Ribu Guru Dilatih

Pelatihan melibatkan 1.100 fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah guru mengikuti pelatihan (ilustrasi).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah guru mengikuti pelatihan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanoto Foundation menilai transformasi pembelajaran menggunakan teknologi harus dimulai dari guru-guru dan tenaga pendidik. Sebab, merekalah yang akan menjadi fasilitator pembelajaran. Atas dasar itu, Tanoto Foundation membuka pelatihan berbasis digital untuk mempercepat proses digitalisasi tersebut.

“Kami mendukung para guru dan tenaga pendidik untuk berani mencoba, bereksperimen, mengkontruksi, berimajinasi, dan membuat definisinya sendiri tentang pembelajaran yang kaya digital,” ungkap CEO Global Tanoto Foundation, J Satrijo Tanudjojo, dalam keterangannya, Senin (18/10).

Hal itu dia sampaikan saat membuka pelatihan berbasis digital Program Pintar 2021/2022 untuk mempercepat dan mengakomodasi digitalisasi pembelajaran dan pelatihan guru dan kepala sekolah di Indonesia. Pelatihan melibatkan 1.100 fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah.

Para fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah tersebut akan melatih dan mendampingi lebih dari 10.000 guru dan kepala sekolah dari 842 sekolah dan madrasah di lima provinsi, yaitu Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

Pelatihan berbasis digital Program Pintar menerapkan model pelatihan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Itu dilakukan dengan memasukkan unsur-unsur gamifikasi untuk mendorong pelatihan virtual yang lebih menyenangkan, menggunakan learning management system, dan mempraktikkan pembelajaran yang terintegrasi teknologi untuk mendorong keaktifan siswa.

Menurut Satrijo, dengan mengikuti pelatihan berbasis digital program Pintar guru dapat belajar untuk memadukan konsep belajar mandiri dan terpandu. Guru nantinya juga akan dapat memanfaatkan ragam teknologi digital untuk mendukung pembelajaran di kelas.

Menurut Training Lead Program Pintar, Golda Simatupang, pelatihan dan pendampingan ini akan berjalan sekitar tiga bulan. Peserta akan difasilitasi untuk berpraktik langsung bersama fasilitator Program Pintar yang memberi penguatan, pendampingan, dan menciptakan ruang diskusi antarguru untuk memastikan teknologi dapat dimanfaatkan dalam pelatihan maupun pembelajaran di kelas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti mengatakan, indikator keberhasilan program digitalisasi pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusianya. Kemendikbudristek telah menyiapkan digitalisasi pendidikan.

Penyiapan itu termasuk dari sisi platformnya, kurikulumnya, dan juga kualifikasi pendidik yang dibutuhkan. Hanya saja, kata dia, ada hal yang tidak bisa pungkiri, yakni masih terdapat guru yang kesulitan untuk menjalankan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh.

Karena itulah, peningkatan kapasitas bagi guru dan kepala sekolah sangat penting. Dengan peningkatan kapasitas tersebut nantinya mereka akan mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas dan relevan, khususnya terkait dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani mengatakan, transformasi digital di dunia pendidikan adalah sebuah kemutlakan yang harus dilakukan. “Jika sudah dilakukan, kelak anak-anak kita secara mindset sudah siap untuk menghadapi kehidupan di masa depan,” kata dia.

Ramdhani juga mengingat pesan orang tuanya yang mengatakan, orang yang terpelajar hanya memiliki masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar adalah orang yang akan memiliki masa depan.  "Karena itu, saya berterima kasih pada Tanoto Foundation yang telah memberikan fasilitas agar kita tidak jadi pemilik masa lalu, melainkan pemilik masa depan yang selalu beradaptasi untuk dinamika peradaban,” kata Ramdhani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement