REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah di Istana Merdeka Senin (18/10). Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan bahwa Malaysia adalah tetangga dekat Indonesia, karena itu hubungan kedua negara penting untuk terus ditingkatkan.
“Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral kita namun juga untuk perdamaian dan kesejahteraan kawasan,” ucap Jokowi dikutip dari siaran resmi Istana.
Setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir mendampingi Presiden menyampaikan rencana kunjungan PM Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yakoob ke Indonesia pada November yang akan datang. Presiden Jokowi, kata Retno, menyambut baik rencana kedatangan PM Sabri.
Kunjungan tersebut menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara dan akan digunakan untuk membahas hubungan bilateral dan juga berbagai isu kawasan dan global. Presiden menyampaikan, kedua negara perlu mulai mempersiapkan perjalanan yang aman termasuk untuk pelaku bisnis, dengan terus memperhatikan faktor kesehatan dan kondisi Covid-19.
Karena itu, dalam kunjungan PM Malaysia nanti ke Indonesia, Presiden Jokowi mengharapkan kedua pihak dapat menyepakati pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement), saling pengakuan sertifikat vaksin, dan saling mengenali sistem yang dipakai kedua negara yakni PeduliLindungi di Indonesia.
Selain itu, Presiden juga menekankan kembali pentingnya isu perlindungan WNI di Malaysia dan akan terus memberikan perhatian terhadap isu tersebut. Menurut Retno, Presiden berharap kerja sama untuk perlindungan ini semakin diperkuat.
“Hal ini selalu menjadi perhatian Presiden Jokowi setiap bertemu dengan PM Malaysia karena jumlah mereka yang cukup banyak dan pelindungan terhadap warga negara Indonesia di Malaysia selalu menjadi prioritas Presiden Jokowi,” ucap Retno.
Ikuti Whatsapp Channel Republika