REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan lalu masyarakat dilaporkan kesulitan dalam mencari pasokan BBM, terutama solar bersubsidi. Pertamina mengimbau masyarakat untuk beralih ke solar non-subsidi atau Dex Series.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa bagian Tengah Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho solar non-subsidi punya performa yang lebih tinggi daripada solar subsidi.
“Dexlite memiliki CN 51 sementara Pertamina Dex CN 53. Semakin tinggi nilai CN maka semakin tinggi juga performa yang dihasilkan oleh mesin kendaraan,” ungkap Brasto, Senin (18/10).
Menurutnya, produk Dex Series juga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Sehingga, mampu membersihkan ruang mesin dari karat dan kerusakan.
“Sehingga mesin lebih awet dan bebas karat akibat pembakaran yang tidak sempurna,” tambahnya.
Selain itu, Brasto menambahkan Dexlite dan Pertamina Dex masuk ke dalam kategori BBM ramah lingkungan, karena kandungan sulfur pada gas buang lebih rendah.
“Oleh karena itu, penggunaan produk Dex Series mampu menjaga lingkungan tetap bersih dari polusi udara,” ucapnya.
Brasto menuturkan, Pertamina terus melakukan serangkaian edukasi dan aktivasi untuk meningkatkan tingkat konsumsi BBM diesel yang berkualitas, yaitu Dex Series. Hal itu terlihat dari tingkat konsumsi yang kian meningkat dari waktu ke waktu.
“Dalam kurun waktu satu tahun terakhir 2020 hingga 2021, ada peningkatan konsumsi Dex Series yang signifikan hingga 17% di Regional Jawa Bagian Tengah yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Brasto.
Peningkatan tersebut bukan hanya dari kenaikan angka konsumsi Dex Series saja, tapi juga dilihat secara proporsional BBM jenis gasoil.
“Secara proporsi BBM gasoil, Dex Series di Regional Jawa Bagian Tengah terus alami peningkatan dalam 3 tahun terakhir, yaitu 2,9% pada tahun 2019, 3,1% pada tahun 2020, dan 3,3% pada tahun 2021,” tandasnya.