REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Dewan Muslim Inggris (MCB) mengutuk pembunuhan parlemen Inggris Sir David Amess pada pekan lalu. Sekretaris Jenderal MCB Zara Mohammed mengatakan tidak ada pembenaran untuk pembunuhan dan pengambilan nyawa orang yang tidak bersalah.
“Dalam lima tahun terakhir, kami telah menyaksikan dua anggota parlemen terbunuh dalam menjalankan tugas mereka,” kata Mohammed dalam pernyatan. Mohammed menilai pembunuhan anggota parlemen Jo Cox dan Sir David Amess menyebarkan perpecahan di tengah masyarakat. Dalam hal ini, MCB tidak akan membiarkan kejadian serupa terulang.
Dilansir Anadolu Agency, Selasa (19/10), sosok Sir David Amess merupakan kawan bagi komunitas Muslim Inggris. Dia selalu bersemangat dan mendukung dalam pembangunan masjid dan organisasi Muslim. Sir David Amess selalu menyempatkan diri hadir dalam sejumlah acara, seperti perayaan Idul Fitri dan pembukaan Masjid Essex Jamme Southend.
Mohammed menyebut Amess memperjuangkan banyak tujuan yang selaras dengan banyak orang di masyarakat. “Hati dan belasungkawa kami yang terdalam terus ditujukan kepada istri dan anak-anak Sir David serta semua keluarga, teman, kolega, dan anggota komunitasnya yang hidupnya telah tersentuh oleh pekerjaannya yang tak kenal lelah,” tambahnya.
Sebelumnya, Amess (69 tahun) ditikam hingga meninggal pada Jumat. Dia telah menjadi anggota parlemen sejak tahun 1983. Polisi menangkap seorang pria berusia 25 tahun di lokasi penyerangan karena dicurigai melakukan pembunuhan. Dia masih ditahan di kantor polisi Essex. Sampai saat ini polisi tidak mencari orang lain sehubungan dengan serangan itu. Pada Sabtu, Polisi Metropolitan mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan motivasi potensial terkait dengan ekstremisme Islam.
Sumber:
https://www.aa.com.tr/en/europe/muslim-council-of-britain-condemns-cold-blooded-murder-of-lawmaker/2395131