Selasa 19 Oct 2021 07:08 WIB

Rafael Leao Anggap Laga Milan Vs Porto Bakal Seperti Final

AC Milan butuh kemenangan atas Porto untuk menjaga kans di Liga Champions.

Pemain AC Milan Rafael Leao.
Foto: AP/Rui Vieira
Pemain AC Milan Rafael Leao.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rafael Leao menyebut pertandingan AC Milan vs Porto dalam Grup B Liga Champions di San Siro, Rabu (20/10) dini hari WIB, bakal terasa seperti final. Itu karena kedua tim memasuki laga dengan catatan tanpa pernah menang dalam dua pertandingan sebelumnya.

Keduanya sama-sama memburu tiga poin untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar. Milan yang baru kembali tampil di Liga Champions setelah tujuh musim absen, tergeletak di dasar klasemen Grup B dengan nol poin. Porto yang punya satu poin berada satu posisi di atasnya.

Baca Juga

"Besok, bakal seperti partai final, dan kami ingin meraih tiga poin untuk bisa melangkah ke babak selanjutnya," kata Leao dalam laman resmi Milan, Senin (18/10).

"Kami akan berusaha memasuki lapangan dengan determinasi dan bermain sesuai strategi sejak menit pertama. Namun kami juga harus berhati-hati, sebab mereka juga ingin menang dan itu juga bakal berarti buat mereka," kata dia.

Pelatih kepala Milan Stefano Pioli mengakui Porto lebih terbiasa bermain di Liga Champions dibandingkan timnya. Dalam 11 musim terakhir, Porto tak pernah absen dari babak utama Liga Champions.

Selama jeda internasional, Pioli dan tim pelatih Milan berusaha mempelajari permainan Porto serta menyiapkan strategi yang diharapkan bisa membuahkan hasil positif. "Kami akan menghadapi tim yang solid dan terorganisasi baik. Mereka terbiasa main dalam Liga Champions dan mempunyai penyerang-penyerang berkualitas," kata dia.

Menurut Pioli, pertandingan akan menghadirkan tingkat kesulitan level tinggi. Ia berharap persiapa dan strategi yang dirancang menghadapi Porto akan membuahkan hasil.

"Dua pertandingan kami melawan Porto bakal menjadi penentu posisi kami di klasemen akhir grup nantinya," kata Pioli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement