Selasa 19 Oct 2021 09:00 WIB

LSCE Dorong Kelanggengan Sebuah Korporasi di Tengah Pandemi

Nantinya 50 peserta dari berbagai latar belakang.

Melatih soft skill via daring. (Ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Melatih soft skill via daring. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika dunia usaha pada era pandemi dinilai sangatlah beragam. Khususnya, soal bagaimana sebuah perusahaan dan sumber daya manusia di dalamnya tetap bertahan di situasi serba sulit.

Chief Executive Officer (CEO) LP3I, Mahanugra Kinzana mengatakan, riset menunjukan pada 1960, sebuah perusahaan rata-rata bisa bertahan untuk tetap eksis selama 50 tahun, jauh lebih lama dibandingkan era saat ini. Sementara di 2020, kemampuan perusahaan untuk eksis dalam waktu yang lama menyusut drastis. 

"Riset menunjukan, sebuah perusahaan biasanya hanya bisa bertahan di umur 15 tahun saja. Situasi ini jelas jadi tantangan tersendiri buat para pemilik perusahaan. Khususnya untuk top level manajemen hingga CEO untuk menjaga perusahaannya tetap eksis dalam waktu yang panjang," kata dia di Jakarta, Selasa (19/10).

Di bulan Oktober ini, LP3I School of Creative Economy (LSCE), sebagai salah satu bentuk transformasi LP3I yang memiliki misi untuk membenahi pendidikan vokasi di Indonesia menghadirkan Temple of Learning Summit (TOLS). Kegiatan ini didukung penuh oleh VOKRAF.

"Dengan semangat untuk membuka akses pendidikan vokasi sebesar-besarnya pada masyarakat, TOLS hadir untuk membuat satu wadah bagi masyarakat khususnya sumber daya manusia di dalam perusahaan, termasuk start up agar tetap hidup secara berkelanjutan melalui program yang fokus pada tiga aspek utama, yakni innovation, wellbeing, dan technology," kata dia.

Ia menjelaskan, melalui platform edukasi daring yang berfokus meningkatkan kemampuan talenta muda sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan oleh industri kreatif, bersama-sama LSCE mewujudkan TOLS sebagai Education Learning Summit pertama yang diadakan secara luar daring di Bali setelah pandemi.

Ia mengatakan, LP3I melalui LSCE dan VOKRAF yang dikenal sebagai the new powerhouse dunia pendidikan berusaha untuk mewujudkan pengalaman pembelajaran yang luar biasa melalui TOLS. Tentunya, kata dia, dengan tujuan utama membuka cakrawala masyarakat dengan meningkatkan pola pikir dan kompetensi masing-masing individu.

Dengan demikian, TOLS diharapkan mampu menciptakan individu dengan kompetensi tepat bagi perusahaan masa depan dengan memperhatikan aspek-aspek kunci masa depan termasuk, inovasi, kesejahteraan, dan teknologi. 

“Manajemen baru LP3I Group berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam membangun pendidikan vokasi yang inovatif dan aplikatif untuk masyarakat Indonesia. Kami ingin membuka wawasan masyarakat Indonesia bahwa pendidikan vokasi yang sesungguhnya akan mempermudah mendapatkan masa depan karier yang cerah melalui pendidikan yang mempersiapkan individu dalam membentuk kompetensiyang relevan untuk masa depan,” kata dia.

Ia menjelaskan, LP3I memiliki LP3I Universe yang mana setiap mahasiswa dan peserta didik akan melewati beberapa key journey dalam masa pembelajarannya. Ini termasuk Hard skill, soft skills, future skills, kesempatan untuk prototyping sehingga memiliki mindset sebagai creator, sertifikasi profesi, dan layanan penempatan kerja yang premium. 

Adapun LP3I School of Creative Economy diposisikan untuk menjadi salah satu hub untuk anak-anak berprototipe atas ilmu-ilmu yang telah mereka pelajari.

“Sebagai tanda peresmian sekolah baru kami di Bali ini, kami mengadakan summit pendidikan tiga hari di kampus kami di Jimbaran Hub, Bali, yang akan mengangkat topik Evolving To Future-Proof Organization, yang mana para peserta akan mengikuti rangkaian acara yang akan menyadarkan mereka bahwa organisasi/perusahaan yang sedang mereka pimpin berada dalam hal jarak kompetensi sumber daya manusianya. Terutama untuk membuat mereka bisa mempertahankan masa hidup perusahaan dan organisasinya,” kata dia.

Mahanugra mengatakan, nantinya 50 peserta dari berbagai latar belakang termasuk pendiri startup, pelajar, pengajar serta perwakilan dari pemerintah diperkenankan untuk tinggal di dalam gelembung selama berlangsungnya Temple of Learning Summit 2021. TOLS yang menawarkan program hybrid di lingkungan daring dan luring akan berlangsung di Jimbaran Hub, Bali, selama satu pekan hingga enam bulan dengan menghadirkan pembicara eksekutif.

Selain Mahanugra, diketahui ada Mahatma Waskitadi (Co-Founder & CPO Vokraf) Erlangga Maharesha (Consumer Engagement Gojek Bali) Kristiono Setyadi (CTO of Vision, MNC Group), Gunawan Susanto (Country General Manager AWS Indonesia) Eko Nugroho (CEO of Kummara) Jovial da Lopez (Eks YouTuber SkinnyIndonesian24) Arwin Rasyid (Chairman of TEZ Capital) dan Gita Wirjawan (Chairman of Ancora Group).

"Kemudian Bening Lara (Mindfulness Practitioner), Sona Maesana (Ketua Umum HIPMI Jaya), Farazandi Fidiansyah (Anggota DPRD Jakarta ), dan Puteri Anetta Komarudin (Anggota DPR RI Komisi XI)," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement