Selasa 19 Oct 2021 11:14 WIB

Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik

Militer Korsel memantau dengan cermat uji coba rudal Korut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM) tipe terbaru. SLBM tipe terbaru bernama Pukguksong-3 itu diuji di perairan Teluk Wonsan di Laut Timur pada Rabu (2/10) pagi.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM) tipe terbaru. SLBM tipe terbaru bernama Pukguksong-3 itu diuji di perairan Teluk Wonsan di Laut Timur pada Rabu (2/10) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEOUL -- Korea Utara menembakkan satu rudal balistik di lepas pantai timurnya pada Selasa (19/10). Satu rudal balistik diluncurkan sekitar pukul 10.17 waktu setempat dari sekitar Sinpo.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menyimpan kapal selam dan peralatan untuk uji tembak rudal balistik di sekitar Sinpo. 

Surat kabar Korea Selatan Joongang Ilbo mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pemerintah berasumsi bahwa itu adalah uji coba SLBM. Namun sumber itu tidak menjelaskan lebih lanjut.

 

 “Militer kami memantau dengan cermat situasi dan mempertahankan postur kesiapan dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat, untuk mempersiapkan kemungkinan peluncuran tambahan,” ujar kantor kepala staf gabungan dalam sebuah pernyataan.

 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, pihaknya telah mendeteksi dua rudal balistik. Dia mengatakan, sangat disayangkan bahwa Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal dalam beberapa pekan terakhir.

 

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan dengan Korea Utara, mengatakan, panggilan penghubung rutin harian dengan Korea Utara dilakukan secara normal pada Selasa. Sejauh ini tidak ada komentar mengenai peluncuran rudal tersebut.

 

Para analis mengatakan, beberapa peluncuran rudal yang terjadi beberapa waktu terakhir serta pembukaan pertunjukan militer di Pyongyang pekan lalu, menunjukkan bahwa, Korea Utara akan melanjutkan urusan militer dan internasionalnya. Hal ini akan diteruskan setelah hampir dua tahun fokus untuk menangani Covid-19. 

 

Seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley, mengatakan, Korea Utara memang masih berjuang secara ekonomi. Namun mereka juga telah melanjutkan pengembangan rudal yang sangat berbahaya dan memperluas aktivitas nuklir.

 

 “Sekarang rezim Kim (Jong-un) secara bertahap melonggarkan pembatasan perbatasan untuk keterlibatan eksternal yang terbatas, itu secara bersamaan menguji rudal untuk memajukan modernisasi militernya. Pyongyang secara retoris membebani hubungan yang tegang di Seoul dan tanggung jawab untuk memulai kembali diplomasi di Washington," ujar Eric Easley.

 

Peluncuran rudal itu dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan hubungan dengan Korea Utara. Perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Sung Kim, mengatakan, dia akan mengunjungi Seoul untuk melakukan pembicaraan minggu ini.

 

 “AS terus menjangkau Pyongyang untuk memulai kembali dialog. Kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap (Korea Utara), dan kami terbuka untuk bertemu dengan mereka tanpa prasyarat," kata Kim.

 

 

Baca Juga

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement