REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, menanggapi baik LBH Jakarta yang memberikan kritik melalui rapor merah terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Menurut dia, kritik tersebut merupakan masukan yang baik bagi pembangunan Pemprov DKI dan Anies sendiri, walaupun, dia mengakui memiliki pandangan berbeda mengenainya.
"Yang penting kita bersyukur LBH memikirkan kesejahteraan warga Jakarta," kata Iman saat dihubungi Republika, Selasa (19/10).
Lanjut dia, penilaian berbeda Gerindra diakuinya tidak didasarkan karena partai pendukung Anies. Melainkan, memang karena ada kinerja Anies yang dipandang dia dan fraksi baik dalam pelaksanaannya.
"Banyak yang kita lihat, kenyamanan menjadi warga DKI kan berbeda dibandingkan kemarin-kemarin," katanya.
Dia mengatakan, selama Anies memimpin DKI, tidak ada caci maki dan kata-kata kasar yang terlontar. Bahkan, pembangunan juga ditegaskannya bisa berjalan tanpa ada penggusuran yang fatal.
"Bukan berarti tidak ada penggusuran. Adanya penggusuran itu kan karena tidak ada pilihan lain," jelasnya.
Dia memandang, pembongkaran dan pengalihan itu juga pada akhirnya mendapatkan pembangunan khusus dari Anies. Sehingga, setiap kritik diakuinya relatif dalam segi penilaian.
"Sisa jabatan ini seharusnya dikerjakan apa yang seharusnya dikerjakan," ucap dia.
Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta melalui pengacara publiknya, Charlie Albajili, menyampaikan rapor merah empat tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Dikatakan Charlie, dalam kertas tersebut ada sepuluh permasalahan yang berangkat dari kondisi faktual DKI. Termasuk, refleksi advokasi LBH Jakarta selama empat tahun masa kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta.