REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ekosistem pangan harus terlihat hasilnya, pertama melalui permergeran beberapa BUMN pangan sehingga dapat fokus dan memperluas bisnis model. Kedua, bagaimana program-program BUMN Klaster Pangan bekerjasama dengan BUMN lainnya seperti Himbara. Ketiga, perbaikan supply chains sebagai pemain pangan tidak hanya secara global tapi difokuskan pada kekuatan pangan di dalam negeri.
"Sesuai cita-cita Bapak Presiden, kita ingin jadi lumbung pangan dunia, kita negara kepulauan, ikan banyak, sama juga pangan kita yang diekspor keluar negeri, saya yakin dari Indonesia, ekosistem pangan ini yang perlu diperbaiki dan dilakukan transformasi," ujar Erick saat grand Launching produk-produk RNI Group di Jakarta, Selasa (19/10).
Menurut Menteri Erick, transformasi pangan menjadi fokus utama untuk akhir 2021 ini dan tahun depan. Erick melihat persoalan pangan ini sangat kompleks, padahal negara kita adalah agraris, tapi impor terus.
"Ada pangan secara menyeluruh, secara retailnya ya pangan itu mungkin 30 persen dari total tenaga kerja di Indonesia," ungkap Erick.
Erick juga menyiapkan RNI untuk fokus pada pasar dengan adanya Badan Pangan Nasional dan Bulog sebagai Stabilisator, sehingga tidak tumpang tindih. Erick berharap hal ini menjadi transformasi pangan yang betul-betul terjadi dan didukung semua pihak, termasuk kementerian teknis maupun pemangku kepentingan lainnya.
"Kita berharap semua sebagai satu kesatuan utuh untuk memastikan Indonesia maju," tambah Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melakukan seremoni rangkaian puncak HUT 57 Tahun RNI dengan pemotongan pangan atau kue khas Papua. "Selamat ulang tahun ke-57 tahun RNI, ini saat yang tepat untuk kita bangkit. Saya harapkan yang hadir di sini dan juga melalui video conference, ayo kita satukan hati untuk lakukan perubahan di ekosistem pangan sehingga dampaknya merata," kata Erick.