REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (19/10). IHSG melemah tipis sebesar 0,04 persen ke level 6.655,99 mengakhiri reli panjang kenaikan setelah lima hari menguat signifikan.
Sementara itu, investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 513 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dibeli antara lain BBRI, ASII, BBNI, BMRI, PGAS hingga ADRO.
IHSG cenderung tertekan karena diwarnai aksi ambil untung. "Aksi profit taking menekan laju IHSG di tengah pelonggaran PPKM," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (19/10).
Di sisi lain, kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di posisi 3,50 persen juga gagal membawa IHSG bertahan di zona hijau. Kebijakan ini memberikan indikasi perlunya BI menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah prakiraan inflasi yang rendah.
Pergerakan pasar saham Asia berbanding terbalik dengan indeks IHSG. Pasar saham Asia bergerak menguat seiring dengan kabar Evergrande Group membayar kupon obligasi dalam negeri senilai 19 juta dolar AS. Kabar tersebut tentunya direspons positif oleh pasar di tengah kekhawatiran kemungkinan gagal bayar.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah sebesar 0,13 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya BRPT, PGAS, BBNI, ASII, dan CPIN. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya UNTR, ERAA, BUKA, ACES, dan INKP.