Selasa 19 Oct 2021 23:32 WIB

Sandiaga: Industri Gim Jadi Pendorong Ekonomi Kreatif

Menparekraf menilai perkembangan industri game dan aplikasi cukup menggembirakan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Foto: Dok STEI SEBI
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai bahwa industri gim dan aplikasi dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Dia mengungkapkan, pengembangan game dan aplikasi di Indonesia cukup menggembirakan.

"Itu bisa dilihat melalui geliat para pelaku ekonomi kreatif yang berkiprah di kancah nasional maupun internasional," kata Sandiaga dalam keterangan, Selasa (19/10).

Baca Juga

Sandiaga berharap melalui ekonomi kreatif di sektor game bisa meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini berharap game onlione bisa menjadi lokomotif ekonomi kreatif dan mampu mendorong pembangunan daerah.

"Kami ingin meningkatkan kapasitas dari pelaku ekonomi kreatif dan juga kita ingin kebijakan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan ekonomi kreatif, karena ekonomi kreatif ini menciptakan 20 juta lapangan pekerjaan," katanya.

Sandiaga juga mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk tetap semangat dalam upaya melakukan pemulihan dan stabilisasi ekonomi. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan sarana prasarana dan juga teknologi informasi sehingga tetap dapat menciptakan perubahan positif.

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi informasi diharapkan dapat membuka 20 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif. Dia melanjutkan, sebabnya pemerintah ingin meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif.

"Kamiingin meningkatkan kapasitas dari pelaku ekonomi kreatif dan juga kita ingin kebijakan pemerintah Kota-Kabupaten Malang Raya yang memberikan dukungan ekonomi kretaif, karena ekonomi kreatif ini menciptakan 20 juta lapangan pekerjaan," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement