Selasa 19 Oct 2021 23:01 WIB

Beda Pola Makan Muslim dan Kafir Serta Akibat di Baliknya

Muslim adalah sosok yang sederhana dan tak berlebihan dalam makan

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Muslim adalah sosok yang sederhana dan tak berlebihan dalam makan. Ilustrasi makan
Foto: Pxfuel
Muslim adalah sosok yang sederhana dan tak berlebihan dalam makan. Ilustrasi makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seyogianya tentang apa dan cara makan orang Muslim mengacu pada tuntunan Rasulullah SAW. Tuntunan dalam hal makan yang diberikan Nabi selain menyehatkan, juga merupakan bagian dari akhlak yang baik.

Agus Rahmadi Dkk dalam buku "Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis" menjelaskan sejumlah perbedaan mencolok antara makannya orang mukmin dengan orang kafir. Dalam Islam, salah satu cara mengatur pola makan adalah dengan berpuasa.

Baca Juga

Hal ini sebagaimana hadis Nabi, “Shumu tashihu” Yang artinya, “Berpuasalah karena itu menyehatkan.” Dalam hadits lain, Nabi juga bersabda:

 لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ “Likulli syai’in zakaatan, wa zakatul-jasadi as-shaumu.” Artinya: "Segala sesuatu mempunyai zakatnya, dan zakat jasad adalah puasa."

Nabi Muhammad SAW menjelaskan perbedaan orang Mukmin dengan kafir dalam proporsionalitasnya mengkonsumsi makanan untuk kebutuhan hidupnya.

Abu Hurairah pernah menceritakan tentang orang kafir yang makan sangat banyak melebihi porsinya. Setelah masuk Islam, orang itu justru makan sedikit sekali. Lalu hal tersebut pun disampaikan kepada Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda:

المؤمن يأكل في معي واحد، والكافر يأكل في سبعة أمعاء “Innal-mukmina ya’kulu fi mi’an waahidin, wal-kaafira ya’kulu fi sab’ati am’aa’in.”

Yang artinya, “Orang beriman makan dalam satu usus, sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.”

Menurut para ulama hadis, perkataan Rasulullah SAW tersebut merupakan kiasan bahwa sifat orang Mukmin itu tidak rakus dalam makan. Sebaliknya, sifat orang kafir itu rakus dan memakan apa pun melebihi porsinya.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement