Rabu 20 Oct 2021 04:21 WIB

Produk Reksadana Insight Fasilitasi Penyandang Talasemia

Insight, YIIM dan YTI fasilitas pemeriksaan kesehatan para penyandang Talasemia

Reksa dana/ilustrasi. Manajer Investasi, PT Insight Investments Management (Insight) berkolaborasi Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) terkait layanan deteksi bagi penyandang Talasemia. Adapun penerima manfaat yang merupakan para penyandang Talasemia Mayor pada anak akan mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan memiliki hasil pemeriksaan berupa ekspertise USG lutut sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kecacatan.
Foto: modernsaver.com
Reksa dana/ilustrasi. Manajer Investasi, PT Insight Investments Management (Insight) berkolaborasi Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) terkait layanan deteksi bagi penyandang Talasemia. Adapun penerima manfaat yang merupakan para penyandang Talasemia Mayor pada anak akan mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan memiliki hasil pemeriksaan berupa ekspertise USG lutut sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kecacatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Investasi, PT Insight Investments Management (Insight) berkolaborasi Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) terkait layanan deteksi bagi penyandang Talasemia. Adapun penerima manfaat yang merupakan para penyandang Talasemia Mayor pada anak akan mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan memiliki hasil pemeriksaan berupa ekspertise USG lutut sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kecacatan.

Direktur Insight Investments Management Ria Meristika Warganda mengatakan program ini berjumlah 50 anak penyandang Talasemia berusia dua sampai 17 tahun, yang dibagi dalam dua hari pemeriksaan. “Para Investor yang telah berinvestasi melalui produk reksa dana Insight Money (I-Money) dan Insight Money Syariah (I-Money Syariah) telah berkontribusi dalam mendorong berbagai aktivitas dan program untuk membangun Indonesia yang lebih sehat sejak dini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/10).

Talasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua dan membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Keluhan yang dirasakan penderita Talasemia adalah cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak nafas. 

Sementara itu, Ketua YIIM Chrisbiantoro menambahkan adanya program ini maka sosialisasi dan edukasi terkait Talasemia akan semakin gencar, sehingga masyarakat juga semakin paham dan sadar tentang Talasemia. “Indonesia termasuk negara dengan prevalensi Talasemia mencapai sekitar 3,8 persen dari seluruh populasi,” ucapnya.

Ketua Yayasan Talasemia Indonesia  Ruswandi mengatakan saat ini terdapat lebih dari 10.531 pasien Talasemia yang ada di Indonesia, dan diperkirakan sekitar 2.500 bayi lahir dengan kondisi tersebut setiap tahunnya. “Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan prevalensi Talasemia terbanyak se-Indonesia,” ucapnya.

Head of Investment Specialist sekaligus Koordinator Tim CSR Insight Investments Management Suluh Tripambudi Rahardjo mengatakan pihaknya berupaya menunjukkan komitmennya untuk mendukung pencapaian kualitas hidup yang lebih baik melalui berbagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya menghadapi penyakit yang tergolong langka (rare disease), salah satunya Talasemia.

“Insight Investments Management bersama dengan YIIM dan YTI menekankan pentingnya dukungan keluarga (caregiver) dan akses layanan kesehatan bagi pasien dapat hidup berdamai dengan penyakit Talasemia. Penyandang Talasemia memerlukan perawatan sejak dini dan terapi rutin,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement