Rabu 20 Oct 2021 10:00 WIB

Wapres: Kemiskinan Nasional Naik Menjadi 10 Persen

Pandemi Covid-19 ini telah menambah kemiskinan nasional.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin.
Foto: BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak Nahdlatul Ulama untuk membantu penguatan umat di bidang ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Wapres mengatakan, pandemi Covid-19 ini telah menambah kemiskinan nasional dari sembilan persen naik menjadi 10 persen.

"Karena itu kita harus bisa menghilangkan kemiskinan ini dengan melakukan pemberdayaan umat," ujar Wapres saat menghadiri secara virtual  Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1443 H dari Kediaman Resmi Wapres, Menteng, Jakarta, Selasa (19/10).

Wapres mengatakan, saat ini, pemberdayaan umat semakin terbuka bagi kalangan umat Islam seiring dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dijalankan pemerintah saat ini. Termasuk santri dan juga warga Nahdliyin yang juga memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terlibat dalam pemberdayaan ekonomi, baik di sektor keuangan maupun riil.

“Di pesantren sudah mulai dikembangkan berbagai kegiatan, baik yang sifatnya sektor keuangan, seperti bank wakaf yang diinisiasi pemerintah dan BMT-BMT, maupun yang sektor riil dengan berbagai produk-produk. Saya lihat di beberapa daerah bahkan sudah banyak yang mulai diekspor,” ujar Wapres.

Karena itu, dia mengajak, berbagai upaya untuk menghilangkan kemiskinan melalui pemberdayaan umat. “Pemberdayaan ini harus menjadi bagian daripada tugas kita karena kita memang diperintahkan untuk membangun (umat) dan ini juga bagian dari agama,” kata Wapres.

Namun, untuk pemberdayaan tersebut juga diperlukan kemampuan sumber daya manusia (SDM) unggul. Untuk itu, umat harus terus didorong mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.

Pemerintah, kata Wapres, mengupayakan terwujudnya SDM unggul, antara lain, dengan membangun balai-balai latihan kerja (BLK) di berbagai daerah di Indonesia sebagai tempat masyarakat belajar dan mengasah keterampilan tertentu. BLK juga sudah mulai dibentuk di lingkungan pesantren agar para santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keahlian tertentu.

“Saya senang sekarang di beberapa pesantren sudah dikembangkan BLK-BLK, yaitu balai latihan kerja, dengan berbagai profesi, dan santri selain mampu memahami agama, mereka juga menguasai berbagai keahlian," ujarnya.

Wapres pun berharap, peringatan maulid kali ini dapat menjadi momentum meningkatkan semangat untuk memberdayakan dan membangun ekonomi umat. 

“Mudah-mudahan peringatan maulid ini juga memberikan kepada kita semangat dan inspirasi untuk bekerja lebih baik dan juga dengan barakah,” pesannya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Agus Salim mengharapkan, maulid yang dirayakan dengan bergembira akan meningkatkan imunitas umat Islam di tengah menghadapi pandemi Covid-19.

“Bukan hanya imun dhohir kita, kuat dari penyakit fisik, di samping itu imun batin kita, kuat dalam menahan penyakit-penyakit hati,” ucap Agus Salim.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement