Sleman Rencanakan Sweeping Vaksin
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan bersiap menyuntik vaksin Covid-19 Astrazaneca untuk pedagang pasar di GOR Pangukan, Sleman, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Status PPKM Kabupaten Sleman, DIY, kembali turun dari level III jadi level II. Walau cakupan vaksinasi Sleman dosis ketiga untuk nakes sudah melebihi 100 persen, cakupan untuk dosis pertama baru 83,9 persen dan dosis kedua 60 persen.
Padahal, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sendiri memiliki target vaksinasi 100 persen pada akhir November 2021. Karenanya, Dinkes Sleman merencanakan sweeping vaksin langsung ke lapangan, mencari masyarakat yang belum menerima vaksinasi.
Kabid Pencegahan Pengendalian dan Penyakit Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan, sweeping vaksin direncanakan bekerja sama OPD-OPD. Karenanya, akan disiapkan terlebih dulu sasaran-sasaran yang cakupan vaksinasinya rendah.
Misal, bersama Dinas Pendidikan Sleman untuk mendapat data sekolah-sekolah yang vaksinasi siswanya rendah. Bisa pula dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman untuk mendapat data pasar-pasar yang vaksinasi pedagangnya masih rendah.
Novi menerangkan, vaksinasi akan bersifat mobile, menggunakan mobil dari satu tempat ke tempat lain. Puskesmas akan pula dimanfaatkan untuk sweeping vaksin menyisir satu RT ke RT lain, dan vaksinasi kemungkinan dilakukan di Posyandu.
"Kita akan mulai sweeping, mencari masyarakat yang belum tervaksin, bekerja sama OPD-OPD. Sifatnya mobile, pakai mobil, dari satu tempat ke tempat lain," kata Novi.
Menurut Novi, cakupan vaksinasi dosis pertama dari lingkup kalurahan-kalurahan sebenarnya hampir semuanya sudah mencapai 80 persen. Namun, untuk dosis kedua masih sekitar 50 persen, masih jauh dari target 100 persen pada akhir November.
Ia menuturkan, untuk penambahan kasus Sleman ada di 54.446 baik yang dari tes PCR maupun tes Antigen. Kemudian, kasus sembuh mencapai 51.811 atau 95 persen, dan kasus meninggal 2.395 orang atau 4,4 persen, lebih tinggi dari nasional.
Saat ini, ia mengungkapkan, 240 orang terkonfirmasi positif masih melakukan isolasi. Terdiri dari 114 orang yang isolasi di rumah sakit, satu orang di isolasi terpusat (isoter) dan 125 orang yang melakukan isolasi mandiri.
Penurunan level PPKM untuk Sleman sendiri didasari beberapa indikator. Seperti jumlah kasus dan jumlah kasus meninggal per 100 ribu penduduk dalam satu pekan, kecepatan respons 3T, dan cakupan vaksinasi yang melampaui target 50 persen.
Selain itu, Kabupaten Sleman sedang bersiap menggelar pemilihan lurah (pilur). Salah satu langkah antisipasi yang sudah dilakukan jauh-jauh hari vaksinasi seluruh petugas KPPS, dan seperti pemilu-pemilu sebelumnya dengan prokes ketat.
"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk tetap taat terhadap protokol kesehatan, jangan merasa lengah dengan penurunan level PPKM," ujarnya.