REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara film The Flash, Andy Muschietti, berbagi pengalaman tentang upaya dirinya saat meyakinkan aktor Hollywood senior, Michael Keaton, untuk kembali berperan sebagai Batman. Bisa jadi ada kekhawatiran bagi Keaton, mengingat sudah 30 tahun lalu, sejak terakhir kali aktor 70 tahun itu memerankan karakter superhero DC Comics tersebut.
Keaton menjadi pilihan kontroversial ketika ia pertama kali memerankan sosok Bruce Wayne dalam film 1989 yang dinakhodai Tim Burton. Namun, semua keraguan tentang kemampuan Keaton untuk mewujudkan Caped Crusader Gotham City dengan cepat ditaklukkan. Hal itu terbukti saat film Batman mampu menghasilkan 411 juta dolar AS atau Rp 5,8 triliun.
Berbicara pada acara FanDome DC di China, baru-baru ini, sutradara Muschietti mengatakan perlu upaya untuk meyakinkan aktor nominasi Oscar itu agar kembali mengenakan kostum Batman. Muschietti yakin Keaton akan merasa terhormat untuk memerankan karakter ini lagi. Terlebih, tim produksi dinilainya telah mengirimkan naskah yang bagus.
Hal itu dianggap akan membuat Keaton tertarik. “Ini lebih kompleks, kami memberinya naskah yang bagus dan saya menjanjikannya arah yang bagus, itu saja,” ujarnya seperti dilansir di Screen Rant, Rabu (20/10).
Naskah film The Flash ditulis oleh Christina Hodson. Tentu saja ini bisa menjadi agar The Flash menangani kekacauan garis waktu yang terjadi setelah campur tangan Barry Allen pada masa lalu. Garis waktu itu menjadi alasan tepat untuk memunculkan Keaton kembali di film bersama dengan Ben Affleck. Keaton hanya memerankan Bruce Wayne sekali lagi, pada Batman Returns tahun 1992. Setelah itu, aktor lain yang menggantikannya seolah menanggung beban popularitas waralaba di layar lebar.
Sekarang sudah lebih dari 30 tahun berlalu sejak Keaton pertama kali memainkan peran ikoniknya. Keaton kembali memerankan Batman di film The Flash karya Andi Muschietti saat DCEU bersiap untuk sepenuhnya merangkul kehebatan multiverse.
Acara DC FanDome pada akhir pekan ini juga menampilkan informasi yang mengonfirmasi bahwa Batman sinematik asli memang bagian dari film. Belum jelas tentang apa yang akan terjadi dengan Keaton di The Flash. Tetapi kuat dugaan bahwa Barry Allen dan Caped Crusader menjadi sekutu dalam upaya The Flash” untuk memperbaiki kerusakan yang telah dia lakukan. Masih harus dilihat pula apa arti semua ini dan pada akhirnya bagi DCEU.
Tampaknya jagat sinematik yang sudah berjalan lama berada di ambang perombakan besar. Tentu saja DCEU telah diguncang sebelumnya akibat hasil yang kurang sesuai dengan keinginan penonton. Namun kali ini bisa dibilang akan menarik untuk melihat apakah kekacauan multiverse yang dilepaskan oleh The Flash dapat kembali membawa energi baru ke sinematik DC. Atau juga sebaliknya, hanya membingungkan dan tidak melampaui harapan.