REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Wally Adeyemo mengatakan Taliban tidak akan mendapatkan izin mengakses cadangan bank sentral Afghanistan. Sebagian besar cadangan bank sentral Afghanistan disimpan di AS.
"Kami percaya penting bagi kami mempertahankan sanksi terhadap Taliban, tetapi pada saat yang sama menemukan cara untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke rakyat Afghanistan. Itulah tepatnya yang kami lakukan," kata Adeyemo, dilansir Aljazirah, Rabu (20/10).
Taliban telah meminta AS mencairkan cadangan bank sentral Afghanistan senilai lebih dari sembilan miliar dolar AS. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah bergulat dengan pilihan sulit karena terjadi krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Mereka telah mencoba mencari cara terlibat dengan Taliban, tanpa memberikan mereka legitimasi. Mereka juga memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke Afghanistan.
“Tujuan kami adalah memastikan kami menerapkan sanksi terhadap Taliban dan jaringan Haqqani, tetapi pada saat yang sama memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu,” kata Adeyemo.
Jaringan Haqqani adalah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban dan berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan. Mereka dituding menjadi dalang terhadap beberapa serangan bunuh diri terburuk.
Adeyemo mengatakan Departemen Keuangan mengambil setiap langkah untuk menjelaskan kepada kelompok-kelompok kemanusiaan bahwa Washington ingin memfasilitasi aliran bantuan kepada rakyat Afghanistan. Tetapi dia juga memperingatkan agar bantuan kemanusiaan tetap mengalir kepada rakyat Afghanistan.