Rabu 20 Oct 2021 15:27 WIB

Ridwan Kamil Minta ICMI Bantu Perkuat Digitalisasi Desa

Emil meminta masyarakat agar tak hanya jadi pembeli semata.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Minta ICMI Bantu Perkuat Digitalisasi Desa. Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Foto: Dok Pemprov Jabar
Ridwan Kamil Minta ICMI Bantu Perkuat Digitalisasi Desa. Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berpesan kepada anggota Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Jabar untuk memperkuat pengetahuan teknologi digital kepada masyarakat desa. Hal ini harus dilakukan, untuk menekan perpindahan orang dari desa ke kota atau urbanisasi. 

Menurut Ridwan Kamil, dengan memberikan pengetahuan seputar teknologi digital maka masyarakat desa tidak perlu pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.  

“Saya titip ke ICMI bagaimana kita menyeimbangkan teknologi menekan urbanisasi,” ujar Ridwan Kamil, saat memberikan keynote speech webinar nasional ICMI Orwil Jabar : “Inovasi Teknologi Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa petang (19/10). 

Emil menilai, apabila penguatan teknologi di desa bisa berjalan dengan lancar maka peningkatan ekonomi desa  bisa melesat melalui kecanggihan teknologi. 

“Maka dari itu saya memperkuat teknologi dari desa yang mengubah cara. Ada jualan sabun yang tadinya door to door sekarang omzetnya ratusan juta di Jabar dengan teknologi. ICMI dapat  membantu rakyat kecil dengan teknologi tepat guna,” paparnya.

Emil menilai bonus demografi penduduk Indonesia pada 2045 yang umumnya berusia produktif akan menjadi acuan agar tidak melulu warga desa harus pergi ke kota. 

“Demografi dunia penduduk kita makin banyak dan Indonesia diprediksi pada 2045, 70 persen di bawah 46 tahun. Jadi generasi di Jabar ini yang sepuh itu mungkin hanya sekitar 12 persen,” katanya. 

Selain itu, Emil meminta masyarakat agar tak hanya jadi pembeli semata. Melainkan sebagai generasi yang memproduksi dengan inovasi agar menghasilkan sesuatu barang yang bernilai untuk diekspor.   

“Kita jangan jadi negara pembeli, tapi jadi negara produksi. Saya pemimpin daerah yang paling depan dengan kalimat inovasi dan kolaborasi bisa mewarnai di level indonesia yang levelnya luas. Karena ilmu membawa pintu dalam kemajuan kita,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement