Rabu 20 Oct 2021 18:15 WIB

Presiden Iran Serukan Persatuan Umat Islam

Persatuan umat Islam diserukan Presiden Iran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Iran Serukan Persatuan Umat Islam. Foto:   Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara tentang para menteri yang diusulkannya di parlemen, di Teheran, Iran, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Foto: AP/Vahid Salemi
Presiden Iran Serukan Persatuan Umat Islam. Foto: Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara tentang para menteri yang diusulkannya di parlemen, di Teheran, Iran, Sabtu, 21 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Presiden Iran Seyed Ebrahim Rayeesi meminta negara-negara Muslim memperkuat persatuan mereka membangun hubungan yang lebih kuat. Ia juga mengatakan mereka tidak boleh membiarkan musuh melakukan penipuan dengan menabur benih perselisihan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Iran pada upacara pembukaan Konferensi Internasional ke-35 tentang Persatuan Islam di Teheran, Selasa (19/10).

Baca Juga

Selanjutnya, ia mendesak negara-negara Muslim untuk menjauh dari perselisihan dan perpecahan dan menghindari pernyataan yang memecah belah. Umat Islam diajak mengerahkan segala upaya agar membebaskan diri dari penindasan arogansi global.

Dilansir di Fars News, Rabu (20/10), ia lantas mengecam kekuatan hegemonik yang mencoba menabur benih perselisihan di antara negara-negara Islam.

Presiden Rayeeis selanjutnya memberi penghormatan kepada mendiang Sekretaris Jenderal World Forum for Proximity of Islamic Schools of Thought, Ayatollah Mohammad Ali Taskhiri, serta komandan anti-teror Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh AS pada awal Januari 2020 .

Keeratan yang dimiliki sekolah pemikiran Islam disebut merupakan pendekatan yang strategis untuk diadopsi oleh seluruh dunia Muslim, serta menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai poros persatuan di antara umat Islam.

“Setelah Perang Dunia II, sistem hegemonik hanya menghadapi satu kekuatan tunggal, dan itu adalah sistem Islam. Karena itu, ia menempatkan dalam agenda berbagai ancaman seperti membentuk kelompok Takfiri, mempersenjatai dan mendanai pakaian untuk menjarah negara-negara Muslim, memprovokasi perpecahan di antara umat Islam, memasang pemerintahan yang lemah yang mengejar kepentingan mereka sendiri, daripada kepentingan dunia Muslim,” kata presiden Iran.

Tak hanya itu, ia juga menyerukan kerjasama ilmiah, budaya dan media yang lebih erat di antara negara-negara Muslim. Pihaknya berusaha memastikan stabilitas di negara-negara Islam, dimana musuh selalu mencoba menciptakan ketidakstabilan.

"Kami percaya persatuan adalah strategi yang harus diadopsi oleh komunitas Islam, tetapi strategi musuh adalah menabur perselisihan,” tambahnya.

Konferensi Internasional ke-35 tentang Persatuan Islam telah dimulai di Teheran. Ratusan cendekiawan dan pemikir Muslim dari seluruh dunia berpartisipasi dalam acara internasional tersebut. Beberapa lusin tamu berada di ibukota Iran secara langsung, sementara sisanya menghadiri konferensi enam hari secara virtual.

Adapun ide diadakannya acara tahunan ini digagas oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei.  

Sumber:

https://www.farsnews.ir/en/news/14000727000997/Presiden-Rayeesi-Calls-fr-Mslims-Uniy

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement