Warga Yogya-Solo Kembali Gunakan KRL dan KA Prameks
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
KRL komuter Jogja-Solo melintas di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Rabu (10/2). Mulai Rabu (10/2) KRL komuter Jogja-Solo resmi beroperasi secara penuh. Menggantikan KRD Prameks yang sudah melayani masyarakat sejak 1994. Sebanyak 20 rute siap mengantar penumpang dari Jogja-Solo dan sebaliknya. Tarif yang harus dikeluarkan sebesar Rp delapan ribu untuk sekali jalan. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penurunan status PPKM menjadi level II sudah diterapkan kota-kota di DIY dan Jateng. Dengan penurunan level, masyarakat terpantau kembali melakukan aktivitas perekonomian dan memakai transportasi umum seperti KRL dan KA Lokal.
Dari data KAI Commuter, tren volume pengguna KRL Yogyakarta-Solo dan KA Lokal Prambanan Ekspres (Prameks) mulai meningkat. Pada September 2021 lalu, volume rata-rata pengguna KRL Yogyakarta-Solo per harinya sebanyak 3.526 pengguna.
Volume rata-rata pengguna KRL Yogya-Solo per hari pada Oktober naik 56 persen atau 5.488 per hari. Untuk per hari pengguna KA Lokal Prameks naik 47 persen dari 721 pengguna per hari pada September jadi 1.061 per hari pada Oktober.
Pada Oktober ini, tren menggunakan KRL pada Sabtu, Ahad dan libur meningkat dibanding September. Pada September, rata-rata volume pengguna pada akhir pekan terpantau tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasanya yaitu 3.432 pengguna.
Sedangkan, Oktober volume pengguna akhir pekan mencapai 6.353 pengguna dengan catatan tertinggi pada Ahad 17 Oktober lalu mencapai 7.177 pengguna. Saat ini, operasional dan layanan KRL Yogya-Solo berjalan normal 20 perjalanan per hari.
KAI Commuter mengoperasikan tiga rangkaian KRL dengan formasi delapan kereta dalam satu rangkaian. Sedangkan, untuk operasional pelayanan KA Lokal Prameks Yogyakarta-Kutoarjo PP, KAI Commuter mengoperasikan delapan perjalanan per harinya.
"Jam operasional 05.15-17.35 menggunakan dua rangkaian kereta dengan lima KA satu rangkaian. KAI Commuter tetap terapkan prokes ketat saat memakai KRL dan KA Lokal Prameks," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Rabu (20/10).
Pengguna KRL Yogya-Solo wajib memakai masker ganda salah satunya masker medis dilapis masker kain seperti rekomendasi dokter dan Kemenkes. Pengguna wajib selalu menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum maupun sesudah naik kereta.
Syarat menggunakan KRL yang juga wajib diikuti menunjukkan sertifikat vaksin. Sertifikat vaksin dapat ditunjukkan kepada petugas secara fisik (dicetak) dan digital atau melalui scan kode QR di stasiun dengan aplikasi PeduliLindungi.
"Scan kode QR dapat dilakukan melalui aplikasi lainnya yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi," ujar Anne.
Penerapan prokes dalam menggunakan transportasi KA Lokal Prameks, pengguna wajib mengisi NIK saat pemesanan dan pembelian tiket. Pengisian NIK membantu validasi dokumen kesehatan pengguna karena sistem terintegrasi aplikasi Peduli Lindungi.
Aturan tambahan yang ada selama masa pandemi ini tetap berlaku di KRL dan KA Lokal. Seperti tidak berbicara secara langsung maupun melalui ponsel saat di dalam kereta, dan anak-anak di bawah 12 tahun sementara tidak diperkenankan.
"Petugas tetap konsisten menerapkan jaga jarak aman antar pengguna KRL dengan membatasi jumlah orang per kereta untuk antisipasi kepadatan di dalam kereta," kata Anne.
Petugas akan melakukan penyekatan bila kondisi di stasiun maupun di dalam KRL sudah sesuai kuota. KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna KRL disiplin menjalankan prokes dan tertib antrean di penyekatan pembatasan kuota.
Untuk menghindari potensi antrean, pengguna dapat melihat informasi kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access. Yang menyediakan fitur info kepadatan stasiun, posisi terkini KRL, jadwal KRL atau memakai KRL di luar waktu sibuk.