Kamis 21 Oct 2021 05:21 WIB

Disdik Yogya Sebut Pelaksanaan PTM Berjalan Lancar

Hingga saat ini belum ada laporan pelanggaran selama PTM berlangsung

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti uji coba pertemuan tatap muka (PTM) di SMPN 2 Yogyakarta, Senin (13/9). Yogyakarta mulai menggelar PTM untuk sekolah menengah pertama saat PPKM Level 3. Setiap kelas hanya 50 persen murid yang diperbolehkan mengikuti tatap muka. Setiap kelas mengikuti TPM bergantian selama dua hari.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti uji coba pertemuan tatap muka (PTM) di SMPN 2 Yogyakarta, Senin (13/9). Yogyakarta mulai menggelar PTM untuk sekolah menengah pertama saat PPKM Level 3. Setiap kelas hanya 50 persen murid yang diperbolehkan mengikuti tatap muka. Setiap kelas mengikuti TPM bergantian selama dua hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Yogyakarta dinilai berjalan dengan lancar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan, pihaknya juga rutin melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan sekolah-sekolah.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, hingga saat ini belum ada laporan pelanggaran selama diterapkannya uji coba PTM, baik di tingkat SD maupun SMP. Seluruh SD dan SMP hingga SMA sudah melaksanakan PTM.

Total SD yang menyelenggarakan PTM sebanyak 165 sekolah dan di tingkat SMP mencapai 65 sekolah. "Alhamdulillah PTM yang kita laksanakan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Budi kepada Republika melalui sambungan telepon, Rabu (20/10).

Di Kota Yogyakarta sendiri, untuk PTM di tingkat SD hanya untuk kelas 5 dan kelas 6. Budi menyebut, lama proses PTM di sekolah hanya dilakukan maksimal tiga jam.

Sehingga, tidak ada kerumunan yang terjadi selama siswa berada di lingkungan sekolah. Budi menekankan agar guru-guru yang ada di sekolah tetap konsisten menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Diharapkan, tidak muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah disaat kasus harian positif Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan."Diharapkan tidak ada hal-hal yang kejadian tidak diinginkan," ujarnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement