Penurunan Level PPKM DIY, Pedagang Malioboro Laris Pembeli
Rep: My38/My39/ Red: Fernan Rahadi
Warga mulai mengunjung kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY telah menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY dari level 3 menjadi level 2. PPKM level 2 ini mulai berlaku sejak 19 Oktober hingga 1 November 2021 dengan adanya beberapa kebijakan yang dilonggarkan.
Tentu hal ini menjadi angin segar bagi sejumlah pelaku usaha, termasuk pedagang kaki lima. Pasalnya terdapat kelonggaran aktivitas sehingga kawasan Malioboro mulai kembali dikunjungi oleh wisatawan juga warga setempat.
"Kondisi Yogyakarta sudah terlampau ramai. Bahkan Malioboro yang belum dibuka sebagai destinasi wisata sudah sangat padat," ujar Komandan Regu Zona Malioboro, Agung Hertanto, Senin (18/10)
Pada Senin siang, Republika mengamati aktivitas di kawasan Malioboro yang kian ramai. Sejumlah wisatawan mulai berdatangan untuk membeli berbagai cendera mata di Malioboro. Penurunan level di DIY membuat wisatawan merasa senang karena mereka bisa kembali berwisata ke Kota Gudeg.
"Sudah lama tidak berkunjung ke Yogyakarta akibat pandemi Covid-19. Saya merasa senang setelah sekian lama menunggu akhirnya bisa berlibur ke Yogya lagi," ujar Dedi, seorang wisatawan dari Bandung.
Wisatawan juga merasa senang, karena mereka bisa membantu menaikkan penghasilan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro yang sudah sangat lama tersendat dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Penurunan level PPKM ini memberikan harapan baru bagi para PKL yang telah sekian lama mengalami penurunan pendapatan. Penurunan level ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha dan pedagang kaki lima kawasan Malioboro untuk memperbaiki perekonomiannya.
"Meskipun terdapat kelonggaran aktivitas, kami tetap mengimbau kepada pengunjung Malioboro tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti tetap menggunakan masker," ujar Agung.
Suranto, salah satu PKL di kawasan Malioboro mengatakan, selama penurunan PPKM level 3, pendapatanya bertambah 15 persen dari sebelumnya. Meskipun angka itu masih di bawah rata-rata dari sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, satu minggu ini Malioboro sudah mulai ramai. Pendapatan saya lumayan naik. Pas PKKM darurat kemarin malah ga dapet pemasukan sama sekali," ujarnya.
PKL di kawasan Malioboro mengharapkan agar pemerintah tidak kembali menaikkan level PPKM. Hal itu disebabkan dikarenakan hal itu akan kembali berdampak pada hasil pendapatan mereka.