REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satgas Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat penularan di daerah itu terus menurun. Bahkan di sejumlah kecamatan sudah tidak ada kasus atau nol kasus, sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan tinggal 18 orang.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Rabu (20/10), mengatakan, jumlah kasus aktif tinggal 18 orang yang menjalani isolasi mandiri dan di rumah sakit, namun sebagian besar kondisinya terus membaik.
"Per hari ini, kasus aktif di Cianjur, tersisa 18 orang, mereka menjalani isolasi mandiri dan hanya beberapa orang di rumah sakit dengan gejala ringan. Harapan kami pekan ini, angka kasus aktif sudah nol," katanya.
Terus menurunnya kasus aktif Covid-19 di Cianjur, ucap dia, juga terlihat dari tingkat keterisian tempat isolasi, mulai dari rumah sakit yang sudah kembali menerima pasien umum dan vila khusus yang sudah tidak ada pasien. Ia menjelaskan, untuk meningkatkan kekebalan kelompok dengan mencapai target vaksinasi 70 persen, sesuai Inmendagri, pemerintah daerah terus menggencarkan vaksinasi agar Cianjur dapat turun ke PPKM Level 1, sehingga berbagai kelonggaran dapat dilakukan.
"Kami masih mengenjot vaksinasi di berbagai kecamatan untuk mengejar target dan mendekatkan jarak warga untuk mendapatkan vaksin. Hingga pekan ini, pencapaian vaksinasi sudah lebih dari 50 persen dengan target 1,9 juta penerima," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, setelah mencapai target sesuai Inmendagri, pihaknya segera menjalankan program pemulihan ekonomi yang terpuruk selama pandemi, bahkan sejumlah investor segera menanamkan investasinya, setelah Cianjur turun ke PPKM Level 1.
"Kami akan fokus ke pemulihan ekonomi, setelah target vaksinasi tercapai sesuai Inmendagri. Berbagai pengembangan, pembangunan dan peningkatan sarana prasana penunjang, termasuk jalan ke sejumlah kawasan wisata baru, akan dipercepat," katanya.