Kamis 21 Oct 2021 10:26 WIB

Navalny Terima Penghargaan HAM Tertinggi dari UE

Penghargaan ini dinilai sebagai tamparan keras kepada Presiden Vladimir Putin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.
Foto: AP / Alexander Zemlianichenko
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny dianugerahi penghargaan hak asasi manusia (HAM) tertinggi Uni Eropa (UE) pada Rabu (20/10). Penyerahan itu menjadi tamparan keras kepada Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya yang diduga meracun serta menangkapnya.

Dalam memberikan Sakharov Prize kepada Navalny, Parlemen Eropa memuji keberanian pribadinya yang luar biasa. Aktivis berusia 45 tahun itu jatuh sakit karena keracunan racun saraf tahun lalu dan sembuh di Jerman, kemudian segera ditangkap sekembalinya ke Moskow dan kemudian dipenjara.

Baca Juga

"Dia telah berkampanye secara konsisten melawan korupsi rezim Vladimir Putin, dan melalui akun media sosial dan kampanye politiknya, Navalny telah membantu mengungkap pelanggaran dan memobilisasi dukungan jutaan orang di seluruh Rusia. Untuk ini, dia diracun dan dijebloskan ke penjara,” kata Presiden parlemen David Sassoli dalam sebuah pernyataan.

Sassoli menyerukan pembebasan segera Navalny yang merupakan musuh domestik terbesar Putin. Istana Kremlin belum memberikan reaksi langsung terhadap penghargaan tersebut.

Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borell menyatakan hadiah itu adalah pengakuan atas komitmen Navalny untuk membela demokrasi di Rusia. Dia harus mengeluarkan biaya pribadi yang besar dalam perjalanannya.

Rekan utama Navalny, Leonid Volkov, mengatakan hadiah itu menunjukkan bahwa ratusan anggota parlemen dari berbagai negara dan partai setuju bahwa perang melawan korupsi adalah masalah bagi seluruh Eropa. Navalny adalah tahanan politik nomor satu di dunia dan tawanan pribadi Putin.

"Eropa memahami bahwa kami berjuang untuk menjadikan Rusia sebagai negara Eropa yang normal, yang akan menjadi, dan mendukungnya," kata Volkov dalam sebuah posting di Facebook.

Anggota lain dari tim Navalny, Ruslan Shaveddinov, mengatakan pihak berwenang Rusia mungkin ingin masalah tokoh oposisi  dilupakan sesegera mungkin. "Namun kami melihat bahwa politisi Eropa percaya bahwa masalah ini penting dan mengirim pesan yang cukup jelas bahwa tidak ada yang lupa dan bahwa mereka menuntut pembebasan Alexei Navalny," ujarnya.

Shaveddinov mengatakan rekan-rekan Navalny akan melakukan segala yang mungkin untuk memenangkan kebebasannya. Mereka akan melanjutkan penyelidikan anti-korupsi, kampanye, dan protes politik dan publik

Penghargaan UE untuk HAM ini dinamai dari pembangkang Uni Soviet Andrei Sakharov.  Dia  seorang pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan meninggal pada 1989. Penyelenggaraan dibuat pada 1988 untuk menghormati individu atau kelompok yang membela HAM dan kebebasan mendasar.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement