REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Leicester City menjaga asa lolos ke fase gugur Liga Europa musim ini. Gagal memetik kemenangan di dua laga awal penyisihan Grup C, The Foxes akhirnya membukukan kemenangan pertama kala membungkam Spartak Moskow 4-3 pada laga ketiga Grup C, Rabu (20/10) malam WIB.
Walaupun menang, the Foxes mengawali lawatan ke kandang Spartak Moskow itu dengan begitu buruk. Leicester tertinggal dua gol saat laga menginjak menit ke-44. Gol Alexander Sobolev dan Jordan Larrson membuat Spartak memimpin.
Beruntung, Patson Daka bisa membalas pada menit ke-45 usai memanfaatkan umpan dari Kelechi Iheanacho. Daka terbukti menjadi aktor kemenangan Leicester pada laga tersebut.
Pada awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-48 dan menit ke-54, penyerang asal Zambia itu kembali mencatatkan namanya di papan skor. Namun, Daka belum selesai. Penyerang berusia 23 tahun itu mencetak gol keempatnya di laga ini setelah memaksimalkan umpan James Maddison pada menit ke-78.
Spartak hanya mampu membalas lewat gol kedua Sobolev di laga ini, yaitu pada menit ke-86.
Usai laga, pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, memuji habis-habisan Daka. Ketenangan dalam mengeksekusi peluang, tutur Rodgers, menjadi keunggulan utama penyerang yang direkrut Leicester City dari RB Salzburg pada awal musim ini.
''Bisa mencetak empat gol di laga tandang Liga Europa benar-benar istimewa. Dia tidak pernah berhenti tersenyum dan terus bekerja keras sejak pertama kali datang ke klub ini. Dia mencetak gol debutnya pada akhir pekan lalu, kini empat gol di Liga Europa. Benar-benar luar biasa,'' tutur Rodgers seperti dilansir laman resmi UEFA, Kamis (21/10).
Selain performa impresif Daka, eks pelatih Liverpool itu juga menyebut, kemenangan pertama timnya di Liga Europa musim ini menjadi torehan krusial dalam upaya menjaga peluang lolos ke babak 32 besar. Dengan tambahan tiga angka ini, the Foxes merangsek ke peringkat kedua klasemen sementara Grup C, hanya terpaut dua poin dari Legia Warsawa. Kemenangan ini juga menunjukkan kekuatan mentalitas bertanding para penggawa the Foxes.
Setelah sempat tertinggal dua gol hingga satu menit akhir babak pertama, Leicester bisa memperbaiki performa pada babak kedua dan tampil lebih agresif serta taktis, terutama saat kehilangan bola.
Rodgers pun berharap, anak-anak asuhnya bisa menjaga momentum kemenangan dan ketajaman di depan mulut gawang lawan. Apalagi, dalam dua laga terakhir di semua ajang, The Foxes bisa mencetak total delapan gol. Sebelum membungkam Spartak, Leicester berhasil menundukan Manchester United 4-2a dalam lanjutan Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu.
''Dalam dua laga terakhir, kami berhasil mencetak delapan gol. Kami harus bisa tetap menjaga momentum ini,'' kata pelatih asal Irlandia Utara tersebut.