Kamis 21 Oct 2021 15:15 WIB

Menhub: Tren Perubahan Wisata Jadi Perhatian Pemerintah 

Tren perjalanan wisata saat ini mengalami perubahan.

Menhub, Budi Karya Sumadi
Foto: istimewa
Menhub, Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tren perjalanan wisata saat ini mengalami perubahan yaitu dari wisata massal menjadi wisata alternatif. Tren ini mengarah pada jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada alam atau budaya lokal. Tren ini tentunya menjad isu yang harus direspon bersama oleh semua elemen, termasuk instansi pemerintah atau kementerian/lembaga. 

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat menjadi keynote speaker dalam Webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata di kantor DPP PDIP, dalam keterangannya, Kamis (21/10). 

Baca Juga

"Kemenhub telah menyusun serangkaian kebijaksanaan dan langkah konkrit berupa dukungan program dan kegiatan pengembangan infrastruktur untuk peningkatan konektivitas dan aksesabilitas dari dan menuju kawasan strategis pariwisata nasional maupun aksesabilitas wilayah yang menghubungkan simpul-simpul transportasi menuju ke lokasi pariwisata di seluruh Indonesia. Dengan adanya keterhubungan simpul bandara, pelabuhan, terminal ataupun stasiun kereta api menjadi lebih sempurna," papar Menhub. 

Dikatakannya, Presiden Jokowi telah mengeluarkan kebijaksanaan mendorong terwujudnya 10 Bali baru sebagai tindak lanjut. 

"Semua kementerian/lembaga untuk bersinergi dan berkolaborasi mendukung sektor pariwisata ini secara masif. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan diwujudkan world class tourism destination. Meningkatnya angka kunjungan ke destinasi wisata nasional serta peningkatan perekonomian masyarakat," lanjut Menhub. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement