Kamis 21 Oct 2021 16:08 WIB

Santri Jadi Menag: Yaqut Serahkan Kursi Menag ke Afi Ahmad

Penyerahan jabatan ini terkait program Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Rapat tersebut terkait pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2022.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Rapat tersebut terkait pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di hadapan para pejabat Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan hari ini akan menyerahkan jabatan Menag kepada Afi Ahmad Ridlo.

Penyerahan jabatan ini terkait program Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri yang menjadi rangkaian acara Peringatan Hari Santri 2021. Hal ini ditandai dengan penyematan pin Menag dari Gus Yaqut kepada Afi Ahmad Ridho dan disaksikan pejabat eselon I Kemenag.

Baca Juga

"Saya meminta seluruh jajaran pejabat eselon I dan ASN Kemenag dapat membantu Afi yang akan menggantikan saya hari ini," kata Gus Yaqut, melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/10).

Kepada Afi, Gus Yaqut mengatakan, hari ini menyerahkan Kemenag dan seluruh yang ada di sini, ruangan Menag silahkan dipergunakan. Manfaatkan kesempatan di sini untuk memberikan kontribusi untuk umat, laksanakan dan amankan.

Afi adalah santri pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Siswa kelas 12 Madrasah Aliyah Nurul Jadid ini berkesempatan menggantikan Gus Yaqut sebagai Menag usai menyisihkan 140 peserta lainnya dalam Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri.

"Dengan kegiatan ini kita berharap santri ini bangkit semangatnya, bangkit kepercayaan dirinya. Pesan yang ingin kita sampaikan adalah bahwa santri itu bisa menjadi apa saja," ujarnya.

Gus Yaqut menegaskan, menjadi santri tidak perlu minder, tidak perlu merasa terpinggirkan karena negara juga sudah memberikan afirmasi yang luar biasa kepada para santri. Mendapat kesempatan duduk di kursi Menag menjadi kebanggaan tersendiri bagi Afi. Menurutnya, ini menjadi kesempatan belajar sekaligus ajang pembuktian santri memiliki kemampuan yang luar biasa.

"Saya mewakili semua santri Nusantara ingin menunjukkan kalau santri itu bisa. Dan kita itu punya potensi untuk memimpin bangsa. Beberapa orang memang memiliki paradigma meminggirkan pesantren. Di forum ini, saya dan teman-teman ingin membuktikan santri punya lebih dari yang kalian pikirkan," kata Afi.

Afi juga mengajak para santri untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negeri. Santri kalau hanya bisa ngaji, tapi tidak bisa berbakti pada negeri, jadinya tidak berguna.

"Kita harus bisa memainkan peran dakwah di berbagai lini. Bukan sekadar dakwah memberikan ceramah atau tausiyah, tapi juga menjadi teladan di berbagai bidang," ujarnya.

Selama menjalankan tugas Sehari Menjadi Menteri, Afi juga didampingi oleh Ghufron Ihsan santri pondok pesantren Al Muhajirin III, Purwakarta dan Nur Winda santri pondok pesantren DDI Salman Allakuang Sidrap. Keduanya merupakan pemenang ke-2 dan ke-3 Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri. Afi usai mendapat pelimpahan wewenang dari Gus Yaqut, dijadwalkan akan memimpin rapat pimpinan Kemenag dan beraudiensi dengan tamu menteri agama.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement