REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS), yang berada di bawah tekanan untuk berbagi pasokan vaksin Covid-19 ke seluruh dunia, kini telah menyumbangkan 200 juta dosis ke lebih dari 100 negara. Keterangan ini diumumkan Gedung Putih, Kamis (21/10).
Presiden Joe Biden menuai kritikan dari sejumlah pemimpin dunia yang lain karena memberikan vaksin booster (penguat) di Amerika Serikat pada saat banyak orang di seluruh dunia belum mendapatkan dosis pertama vaksin. Dalam beberapa pekan belakangan ini, AS menambah sumbangan vaksin mereka.
Biden pekan lalu mengatakan kepada Presiden Kenya Uhuru Kenyatta bahwa AS akan menyumbang satu kali vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson ke Uni Afrika. "Hingga saat ini Amerika Serikat berhasil menyumbangkan dan mendistribusikan 200 juta dosis vaksin Covid-19 ke 100 lebih negara di seluruh dunia," kata Gedung Putih lewat pernyataan yang menandai tonggak sejarah.
Dalam pernyataan itu, tertulis pula bahwa AS dan program berbagi vaksin global COVAX akan menindaklanjuti komitmen untuk mendonasikan lebih dari satu miliar dosis vaksin tahun depan ke negara-negara yang membutuhkan. "Vaksin -vaksin ini akan membantu menyelamatkan nyawa, melindungi mata pencaharian, dan menyembuhkan ekonomi yang saat ini lumpuh akibat pandemi," kata Gedung Putih.